KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, sisa 17 kilometer pengerjaan normalisasi sungai Ciliwung ditargetkan bisa rampung tahun depan. Namun, ia menyebut pencapaian target pengerjaan tersebut juga bergantung pada proses pembebasan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Tahun 2024 mudah-mudahan sudah selesai. Bergantung pada percepatan pembebasan lahannya," kata Basuki di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/7).
Basuki mencontohkan seperti pengerjaan Sodetan Ciliwung yang kemarin baru rampung. Padahal sudah sejak 11 tahun lalu mulai dikerjakan. Hal tersebut terkendala karena permasalahan pembebasan lahan.
Baca Juga: Jokowi Minta Normalisasi Ciliwung dan 12 Sungai yang Melewati Jakarta Segera Rampung Menurutnya, pengerjaan normalisasi sungai Ciliwung mandek 5 tahun lantaran belum selesainya pembebasan lahan. Bahkan, dalam 5 tahun Kementerian PUPR sempat tidak menganggarkan sama sekali untuk penanganan banjir DKI Jakarta. Lantaran belum selesainya pembebasan lahan. Namun, oleh PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Basuki mengatakan proses pembebasan lahan dilakukan dengan cepat. Sehingga proyek pengendalian banjir DKI seperti normalisasi Ciliwung yang jalan ditempat bisa dilanjutkan. Kemudian pengerjaan Sodetan Ciliwung juga sudah selesai Senin (31/7). "DIPA PU selama hampir 5 tahun nol untuk semua pengendalian banjir di Jakarta karena pembebasan lahan. Untuk proyek normalisasi. Itu kenapa masih ada 17 kilometer dari 33 kilometer baru dikerjakan 16 kilometer. Sekarang baru mulai oleh Pak Heru diupayakan pembebasan lahannya kami baru mengalokasikan," ungkap Basuki. Sebelumnya Presiden Jokowi menyebut, selesainya sodetan Ciliwung ini juga akan menyelesaikan banjir di DKI Jakarta. Dengan adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Sodetan Ciliwung, normalisasi Sungai Ciliwung dan Banjir Kanal Timur bisa menyelesaikan sekitar 62% dari persoalan banjir yang di Jakarta. Namun, masih ada 38% penanganan banjir yang masih harus dikerjakan bersama-sama oleh kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta. Basuki mengatakan masih ada permasalahan banjir rob, normalisasi sungai hingga pengerjaan pompa sungai yang perlu dilakukan.
Baca Juga: Sodetan Ciliwung Diresmikan, Jokowi: Akan Selesaikan Banjir di 6 Kelurahan "(Normalisasi Ciliwung selesai 38% banjir selesai?) Belum, kan kita baru mengerjakan pompa Sentiong itu 2.500 hektare daerah Kemayoran, belum lagi rob. Sentiong Oktober ini selesai ada lima pompa dibangun, dua sudah operasi. Tiga sisanya Agustus September. Oktober bisa selesai," jelas Basuki. Namun kembali upaya pengendalian banjir DKI kata Basuki bergantung pada pembebasan lahan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Bergantung pemprov bebaskan daerah prioritas. 500 meter kita langsung kerjakan, jadi kita di belakang," kata Basuki. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi