JAKARTA. Wacana penurunan besaran neraca Bank Sentral AS (The Fed) dan dampaknya terhadap pasar keuangan global, menjadi salah satu perhatian Bank Indonesia. Potensi risiko yang berasal dari hal itu menjadi pertimbangan BI untuk menahan kembali BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 4,75% dalam rapat dewan gubernur bulan ini. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, saat ini The Fed memegang sekitar US$ 4,5 triliun. Dari jumlah tersebut, US$ 3,5 triliun diantaranya dalam bentuk US Treasury. Menurut Dody, dengan penurunan neraca tersebut maka The Fed akan melepas surat berharganya sehingga likuiditas di pasar keuangan global akan berkurang. Namun demikian, menurutnya, besaran dampak tersebut juga masih tergantung pada besaran pengurangan neraca yang dilakukan The Fed.
Normalisasi Fed, BI: Indonesia masih akan diminati
JAKARTA. Wacana penurunan besaran neraca Bank Sentral AS (The Fed) dan dampaknya terhadap pasar keuangan global, menjadi salah satu perhatian Bank Indonesia. Potensi risiko yang berasal dari hal itu menjadi pertimbangan BI untuk menahan kembali BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 4,75% dalam rapat dewan gubernur bulan ini. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, saat ini The Fed memegang sekitar US$ 4,5 triliun. Dari jumlah tersebut, US$ 3,5 triliun diantaranya dalam bentuk US Treasury. Menurut Dody, dengan penurunan neraca tersebut maka The Fed akan melepas surat berharganya sehingga likuiditas di pasar keuangan global akan berkurang. Namun demikian, menurutnya, besaran dampak tersebut juga masih tergantung pada besaran pengurangan neraca yang dilakukan The Fed.