KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley memprediksi normalisasi aktivitas produksi China di tengah wabah virus corona alias Covid-19 akan berlangsung secara bertahap dan berjalan lambat. Ketidakpastian laju penyebaran virus yang berpusat di Hubei tersebut membuat risiko disrupsi terhadap perekonomian China dan global semakin meningkat. Dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Morgan Stanley menilai normalisasi aktivitas produksi di China terbukti berlangsung dalam laju yang lambat. Sebab, jumlah pekerja migran yang kembali ke China pasca libur Tahun Baru Imlek masih di bawah 40%, seiring dengan larangan wisata dan karantina lokal yang masih berjalan sampai saat ini. Baca Juga: Morgan Stanley bersiap akuisisi E*Trade senilai US$ 13 miliar
Normalisasi produksi lambat, Morgan Stanley: Ekonomi China tumbuh 3,5% di kuartal I
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley memprediksi normalisasi aktivitas produksi China di tengah wabah virus corona alias Covid-19 akan berlangsung secara bertahap dan berjalan lambat. Ketidakpastian laju penyebaran virus yang berpusat di Hubei tersebut membuat risiko disrupsi terhadap perekonomian China dan global semakin meningkat. Dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Morgan Stanley menilai normalisasi aktivitas produksi di China terbukti berlangsung dalam laju yang lambat. Sebab, jumlah pekerja migran yang kembali ke China pasca libur Tahun Baru Imlek masih di bawah 40%, seiring dengan larangan wisata dan karantina lokal yang masih berjalan sampai saat ini. Baca Juga: Morgan Stanley bersiap akuisisi E*Trade senilai US$ 13 miliar