Nota Keuangan RAPBN 2025, Ini Catatan dari Ekonom



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pidato Nota Keuangan Pengantar Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 akan berlangsung pada 16 Agustus 2024 di Gedung DPR RI.

Nantinya, Presiden Joko Widodo akan membacakan kerangka ekonomi makro, parameter fiskal, hingga sosial untuk tahun depan.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai, kondisi nota keuangan RAPBN 2025 perlu dicermati dari sisi ketersediaan ruang fiskal untuk mengisi pembiayaan program baru Presiden Terpilih Prabowo-Gibran, seperti makan bergizi, food estate, bioenergi dan kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN).


Hal ini karena dalam mengumpulkan penerimaan negara tahun depan akan menghadapi berbagai tantangan.  

Baca Juga: Nota Keuangan 2025, Ekonom: Rasio Utang Optimistis, Tingkat Kemiskinan Agresif

“Tantangannya tahun depan makin kompleks dari sisi penerimaan PNBP belum bisa sepenuhnya mengandalkan kinerja ekspor komoditas. Ini karena proyeksi permintaan negara mitra dagang tradisional sedang melambat,” tutur Bhima kepada Kontan, Kamis (15/8).

Di samping itu, Ia juga mengimbau pemerintah perlu hati-hati dalam mengejar target penerimaan pajak domestik. Khawatirnya akan menyebabkan kontraksi ke konsumsi rumah tangga dan industri.

Meski begitu, ia memperkirakan tim keuangan Presiden terpilih Prabowo paska dilantik masih akan lakukan perombakan APBN 2025 melalui skema APBN perubahan pada kuartal I 2025.

“Pastinya akan lebih selektif memilih mana program yang memang layak dijalankan tanpa menyebabkan pelebaran defisit anggaran secara berlebihan,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari