KONTAN.CO.ID - Nova Asset Management mempublikasikan pembukaan kantor barunya di Jakarta, Indonesia, melihat masih besarnya potensi di pasar Indonesia dan kesempatan untuk mengakomodasi kebutuhan pemilik hotel dan investor dengan tenaga ahli yang tepat untuk mencapai objektifnya.

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN, serta keberagaman budaya dan geografis, Indonesia berkembang pesat sebagai tujuan wisata dunia dan hal ini memberikan kesempatan besar bagi penanam modal.

Selama lima tahun terakhir pertumbuhan pariwisata tahunan Indonesia mencapai 14%, dimana kedatangan turis mancanegara mencapai 16 juta orang di tahun 2018. Kota tujuan dari dua pertiga turis mancanegara tersebut adalah Bali dan Jakarta, yang saat ini masing-masing memiliki 550 dan 350 hotel berbintang. Di daerah lainnya, termasuk kota tujuan sekunder seperti Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Lombok dan Batam, terlihat adanya potensi peningkatan pengunjung tempat wisata di tahun yang akan datang dan pemerintah telah mengambil peran aktif menghadapi tren ini.

Satu program penting yang memberikan peluang berarti bagi investor hotel adalah “10 Bali Baru”, dimana pemerintah fokus untuk mengembangkan 10 destinasi wisata yang saat ini belum mendapatkan cukup perhatian, agar memiliki daya tarik yang sama dengan Bali. 4 destinasi wisata diantaranya telah diprioritas oleh pemerintah untuk dilakukannya tindakan segera, seperti: Borobodur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur) dan Danau Toba (Sumatra).

Faktor lain yang akan mendorong pertumbuhan hotel secara signifikan adalah rencana perpindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur. Proyek ini direncanakan mulai tahun depan dan setidaknya membutuhkan waktu 10 tahun untuk penyelesaiannya.

Dengan berbagai macam program atau perencanaan pada pariwisata Indonesia, pembukaan kantor Nova Asset Management di Indonesia akan memfasilitasi pemilik hotel atau investor di Indonesia, untuk memaksimalkan peluang di industri, dengan memberikan rekomendasi terbaik dalam menentukan produk yang tepat di destinasi tertentu dan kemudian tentunya memperoleh keuntungan tertinggi.

Nova Asset Management menunjuk Xavier Droin sebagai partner dan Managing Director dari Nova Asset Management Indonesia. Sebagian besar pengalaman Xavier di industri diperoleh dari masa kerjanya di Accor Eropa dan Asia, ketika menduduki berbagai variasi jabatan eksekutif.

Sebelum bergabung dengan Nova, Xavier menjabat sebagai COO di TAUZIA Hotel Management, dimana ia mendalami pemahaman tentang kompleksitas pasar di Indonesia, hingga akuisisi TAUZIA Hotel Management oleh Ascott Group. Juga dengan pengalaman bekerja di Thailand, Malaysia dan Singapore, Xavier familier terhadap berbagai ragam atau metode pengoperasian hotel, termasuk sewa, manajemen dan franchise. Posisi manajemen yang telah diduduki selama masa jabatannya di Jakarta, Bangkok, Paris dan Singapore turut serta memberikan pengetahuan yang luas mengenai distribusi global dan manajemen pendapatan.

Nova Asset Management, konsultan spesialis hotel dengan kantor di Bangkok, Jakarta dan Singapore, kembali menerima penghargaan sebagai perusahaan dengan pertumbuhan terpesat oleh International Finance Award 2019. Nova Asset Management juga diakui sebagai pemain baru yang unik di industri, menjadi representasi dari pemilik hotel secara menyeluruh, dimulai dari studi kelayakan, pemilihan operator hotel, manajemen pengembangan hingga memonitor performa bulanan hotel.

Spesialisasi atau keahlian ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis proyek, dari butik hotel kecil sampai hotel mewah dengan penggunaan ganda, seperti proyek Aman Nai Lert Bangkok yang merupakan kombinasi antara hotel dan residences.

Informasi lebih mengenai  Nova Asset Management Indonesia, bagaimana pemilik hotel atau calon penanam modal dapat terbantu untuk memaksimalkan tingkat pengembalian investasinya, dapat diakses lebih lanjut melalui website https://www.nova-am.com/ atau telepon ke: +6221 215 010 6817

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal