MANILA. Inflasi tahunan Filipina pada November tahun ini diperkirakan mencapai 2,4%-3,3%, naik dibandingkan inflasi Oktober yang hanya 1,6%. Menurut Bank Sentral, meningkatnya inflasi ini dipicu oleh tekanan daya beli konsumen setelah bencana topan melanda Filipina baru-baru ini dan melonjaknya harga bahan bakar minyak. "Melambungnya angka inflasi sebagian besar didorong oleh terganggunya pasokan bahan pangan yang ditimbulkan oleh badai topan dan hujan lebat; kenaikan tarif listrik serta harga minyak mentah internasional," ungkap Amando Tetangco, Gubernur Bank Sentral Filipina dalam siaran persnya, Rabu (25/11).
November, Inflasi Filipina Diperkirakan Meningkat
MANILA. Inflasi tahunan Filipina pada November tahun ini diperkirakan mencapai 2,4%-3,3%, naik dibandingkan inflasi Oktober yang hanya 1,6%. Menurut Bank Sentral, meningkatnya inflasi ini dipicu oleh tekanan daya beli konsumen setelah bencana topan melanda Filipina baru-baru ini dan melonjaknya harga bahan bakar minyak. "Melambungnya angka inflasi sebagian besar didorong oleh terganggunya pasokan bahan pangan yang ditimbulkan oleh badai topan dan hujan lebat; kenaikan tarif listrik serta harga minyak mentah internasional," ungkap Amando Tetangco, Gubernur Bank Sentral Filipina dalam siaran persnya, Rabu (25/11).