November, kontrak baru WIKA capai Rp 11,92 triliun



JAKARTA. Hingga pertengahan November, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berhasil membukukan kontrak baru hingga Rp 11,92 triliun. Pencapaian tersebut mencerminkan capaian 97% dari target 2011 WIKA yang dipatok Rp 12,3 triliun. Jika dihitung dari September kemarin, kontrak baru WIKA mengalami kenaikan Rp 2,5 triliun dari capaian hingga September yakni Rp 9,42 triliun.

Natal Argawan, Corporate Secretary WIKA mengungkapkan, pencapaian tersebut diperoleh dari beberapa proyek baru dari sektor infrastruktur sipil, bangunan, industrial plant maupun energi. Diantaranya proyek Jembatan Tayan, Kalimantan Barat senilai Rp 740 miliar, proyek Teluk Lamong senilai Rp 420 miliar, proyek Normalisasi Sungai Citarum senilai Rp 234 miliar, proyek Normalisasi Kali Pesanggerahan paket dua senilai Rp 281,8 miliar, proyek Jalan Akses Gunung Putri senilai Rp 118,2 miliar, proyek pembangunan LPG Terminal Makasar senilai Rp 221 miliar dan pembangunan pipa minyak mentah Tampino-Plaju senilai Rp 134,56 miliar.

WIKA juga semakin memperkuat bisnisnya di sektor EPC (engineering, procurement & construction). Hingga saat ini dua kegiatan investasi yakni Proyek PLTD Bali 3x18MW dan Pabrik WIKA Beton ke delapan telah selesai dilaksanakan dan telah memberi kontribusi bagi Pendapatan dan Laba Usaha Perseroan pada tahun 2011.


Masih terdapat tiga proyek investasi yang masih dalam pelaksanaan, yakni PLTD Ambon 25MW, PLTD Rengat-Riau 20MW, PLTG Borang-Palembang 60MW.Selain kontrak baru, kinerja perusahaan infrastruktur pelat merah ini juga ditopang investasi pada beberapa proyek patungan. Misalnya saja, pada proyek jalan Tol Surabaya-Mojokerto (SUMO) sepanjang 36,27 km. Di proyek ini, WIKA memiliki saham sebanyak 20%.

Ada lagi proyek Tol Serangan-Tanjung Benoa di Pulau Bali sepanjang 10 km dimana WIKA memiliki saham 5%. Proyek ini digarap WIKA bersama konsorsium BUMN atau BUMD ini. Beberapa proyek lain yakni proyek PLTD Ambon 25MW, PLTD Rengat-Riau 20MW, dan PLTG Borang-Palembang 60MW. Ketiga proyek ditargetkan rampung pada 2012. "Kontribusi dari proyek investasi diperkirakan mencapai 10% dari total pendapatan 2012," jelas Natal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie