JAKARTA. PT Jamsostek (Persero) pada 1 Januari 2014 mendatang akan bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Direktur Keuangan Jamsostek Herdy Trisanto mengatakan, akumulasi dana investasi Jamsostek per November 2013 mencapai Rp 147,24 triliun. Angka ini, setara dengan pencapaian 98,74%. Herdy bilang, berdasarkan rencana kerja atau RKAP Jamsostek, dana investasi sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp 149,12 triliun. Dana investasi Jamsostek ini, terdiri dari dana jaminan hari tua (JHT) sebesar Rp 131,29 triliun dan dana non-JHT sebesar Rp 15,95 per November 2013.Sampai dengan akhir tahun, Jamsostek merencanakan dana investasi JHT sebesar Rp 132,03 triliun dan dana investasi non-JHT adalah sebesar Rp 17,09 triliun. Dia merinci, dana investasi perseroan paling banyak dialokasikan pada intrumen obligasi dengan jumlah Rp 59,39 triliun, deposito Rp 38,35 triliun, saham sebesar Rp 31,68 triliun, reksadana sebesar Rp 11,29 triliun, sukuk Rp 5,79 triliun serta sisanya KIK EBA, penyertaan, properti dan sebagainya."Dari investasi di sejumlah instrumen tersebut, Jamsostek membukukan hasil investasi Rp 13,41 triliun pada November 2013. Hasil investasi paling besar berasal dari instrumen obligasi senilai Rp 4,8 triliun," ujar Herdy di Gedung Jamsostek, Jakarta, Kamis (12/12).Sementara itu, untuk iuran peserta untuk program JHT dan bukan JHT seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pemeliharaan kesehataan serta iuran belum rinci (IBR) mencapai Rp 24,05 triliun per November 2013 atau 96,8% dari target hingga akhir tahun Rp 24,84 triliun,Selain menerima iuran, Jamsostek juga membayarkan jaminan kepada para peserta senilai Rp 11,62 triliun. "Ini menarik, karena pembayaran jaminannya sudah lebih besar dari yang direncanakan sampai dengan akhir tahun yaitu sebesar Rp 10,4 triliun," jelas Herdy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
November, realisasi investasi Jamsotek capai 98,7%
JAKARTA. PT Jamsostek (Persero) pada 1 Januari 2014 mendatang akan bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Direktur Keuangan Jamsostek Herdy Trisanto mengatakan, akumulasi dana investasi Jamsostek per November 2013 mencapai Rp 147,24 triliun. Angka ini, setara dengan pencapaian 98,74%. Herdy bilang, berdasarkan rencana kerja atau RKAP Jamsostek, dana investasi sampai dengan akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp 149,12 triliun. Dana investasi Jamsostek ini, terdiri dari dana jaminan hari tua (JHT) sebesar Rp 131,29 triliun dan dana non-JHT sebesar Rp 15,95 per November 2013.Sampai dengan akhir tahun, Jamsostek merencanakan dana investasi JHT sebesar Rp 132,03 triliun dan dana investasi non-JHT adalah sebesar Rp 17,09 triliun. Dia merinci, dana investasi perseroan paling banyak dialokasikan pada intrumen obligasi dengan jumlah Rp 59,39 triliun, deposito Rp 38,35 triliun, saham sebesar Rp 31,68 triliun, reksadana sebesar Rp 11,29 triliun, sukuk Rp 5,79 triliun serta sisanya KIK EBA, penyertaan, properti dan sebagainya."Dari investasi di sejumlah instrumen tersebut, Jamsostek membukukan hasil investasi Rp 13,41 triliun pada November 2013. Hasil investasi paling besar berasal dari instrumen obligasi senilai Rp 4,8 triliun," ujar Herdy di Gedung Jamsostek, Jakarta, Kamis (12/12).Sementara itu, untuk iuran peserta untuk program JHT dan bukan JHT seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pemeliharaan kesehataan serta iuran belum rinci (IBR) mencapai Rp 24,05 triliun per November 2013 atau 96,8% dari target hingga akhir tahun Rp 24,84 triliun,Selain menerima iuran, Jamsostek juga membayarkan jaminan kepada para peserta senilai Rp 11,62 triliun. "Ini menarik, karena pembayaran jaminannya sudah lebih besar dari yang direncanakan sampai dengan akhir tahun yaitu sebesar Rp 10,4 triliun," jelas Herdy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News