JAKARTA. Kinerja reksadana saham sepanjang November 2012 melempem. Menilik data PT Infovesta Utama, rata-rata return reksadana saham atau Indeks Reksadana Saham (IRDSH) di November 2012 minus 0,62%. Kondisi ini mengikuti performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga minus 1,7%. Jika menghitungnya sejak awal tahun sampai November 2012 atau year-to-date (ytd) return reksadana saham sebesar 9,35%. Angka ini turun ketimbang return sampai Oktober yang sebesar 10,04%. Kinerja reksadana saham itu juga masih di bawah return IHSG yang sebesar 11,88% ytd. Kinerja sejumlah reksadana saham berbasis komoditas terlihat mengecewakan. Sebut saja, Danareksa Mawar Komoditas 10 milik PT Danareksa Investment Management (DIM). Return reksadana ini -8,46%. Demikian juga dengan Mandiri Komoditas Syariah Plus yang mencetak return minus 8,03%.
Edbert Suryajaya, analis Infovesta Utama mengatakan, kinerja reksadana saham yang suram di November dipicu oleh sentimen negatif jurang fiskal (fiscal cliff) di Amerika Serikat (AS). Ini membuat harga saham berguguran. Bangkit tahun depan Saham-saham berkapitalisasi besar terkoreksi. Padahal, "Saham-saham ini menjadi pegangan reksadana saham," kata Edbert, Selasa (4/12). Direktur Utama PT Danareksa Investment Management, Zulfa Hendri, mengatakan, kinerja Danareksa Komoditas Mawar 10 jeblok karena kinerja emiten berbasis komoditas yang menurun. Sehingga return yang diberikan juga ikut minus.Produk ini menempatkan sekitar 42,58% dari total portfolio pada saham sektor pertambangan. Sisanya antara lain ditempatkan pada saham-saham di sektor agrikultur, properti dan industri dasar. Sementara, return reksadana Panin Dana Syariah Saham milik PT Panin Asset Management November juga kurang memuaskan. Return reksadana yang baru diluncurkan Juli 2012 ini minus 0,06%. "Tapi saya optimistis di kuartal-I 2013 nanti, kinerja reksadana ini akan bagus," ujar Ridwan Soetedja, Direktur PT Panin Asset Management.