KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Mulai banyak pebisnis hotel yang mengoptimalkan pendapatan dari non kamar. Seperti salah satu jaringan hotel milik Accor Group, Novotel Tangerang.

Menurut Windiarto, General Manager Novotel Hotel Tangerang, bisnis konvensi dan acara yang dikembangkan hotel itu terus bertumbuh saban tahunnya. "Bisnis konvensi kami terus ada kenaikan dan hampir 60% kontribusi pendapatan berasal dari bisnis konvensi seperti pameran dan acara lainnya," katanya ke KONTAN, Rabu (18/7).

Kondisi tersebut karena aban akhir pekan, ruang pertemaun yang ada di hotel ini kerap terpakai. Mulai dari acara pernikahan, pertemuan bisnis, pameran dan yang lainnya. Salah satu penyebab ada lah karena adanya sarana aula berkapasitas 2.500 orang yang diklaim menjadi yang terbesar di Tangerang.

Windiarto mencatat, bila dalam satu tahun ada sekitar 192 hari libur, maka tingkat okupansi dari gedung pertemuan di hotel tersebut bisa mencapai 104 hari atau sekitar 54%. "Dan tahun ini kami harap jumlah tingkat okupansi bisa lebih dari jumlah tersebut," timpalnya.

Salah satu upaya untuk terus mendongkrak jumlah pemakai ruang pertemuan hotel tersebut adalah dengan menggelar Wedding Open House 2018 pada 27-29 Juli 2018 nanti. Acara ini diikuti 20 pengelola pernikahan yang ada di Tangerang dan Jakarta.

Ia menargetkan, acara tersebut bisa dikunjungi hingga 600 orang dan dari jumlah tersebut ada 5-6 pasang calon pengantin yang langsung tertarik memakai para vendor pernikahan dan memakai gedung di Novotel Tangerang. Namun target terbesar dari acara tersebut justru setelah acara tersebut usai. Ia  harapkan jumlah orang yang memakai fasilitas di Novotel Tangerang semakin banyak.

Dengan ekspansi bisnis tersebut, manajemen Novotel Tangerang berharap pendapatan bisnis konvensi bisa naik sebesar 8%-9% di akhir tahun ini. Sayang, ia tidak merinci soal proyeksi pertumbuhan secara total dari hotel tersebut.

Yang jelas, tingkat okupansi dari Novotel Tangerang saat ini tergolong positif.  Periode Juli ini saja sudah mencapai 93% per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon