JAKARTA. Tingginya rasio pembiayaan bermasalah dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bisa merongrong kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM). Pada akhir Februari lalu, non performing finance (NPF) BSM meningkat jadi 11%. Berdasarkan data KUR dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per 28 Februari 2014 lalu, total pembiayaan yang disalurkan BSM mencapai Rp 3,65 triliun. Jumlah itu menunjukkan pertumbuhan sebesar 28,97% dibanding Februari 2013 sebesar Rp 2,83 triliun. Sayangnya, peningkatan pembiayaan KUR di BSM tersebut juga diikuti melonjaknya NPF KUR BSM dari semula 5% di Februari 2013 menjadi 11% di Februari 2014. Diantara delapan bank nasional baik itu konvensional maupun syariah, yang ditunjuk menjadi penyalur KUR oleh pemerintah, NPF yang dialami BSM adalah yang tertinggi.
NPF KUR BSM melejit di Februari
JAKARTA. Tingginya rasio pembiayaan bermasalah dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bisa merongrong kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM). Pada akhir Februari lalu, non performing finance (NPF) BSM meningkat jadi 11%. Berdasarkan data KUR dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per 28 Februari 2014 lalu, total pembiayaan yang disalurkan BSM mencapai Rp 3,65 triliun. Jumlah itu menunjukkan pertumbuhan sebesar 28,97% dibanding Februari 2013 sebesar Rp 2,83 triliun. Sayangnya, peningkatan pembiayaan KUR di BSM tersebut juga diikuti melonjaknya NPF KUR BSM dari semula 5% di Februari 2013 menjadi 11% di Februari 2014. Diantara delapan bank nasional baik itu konvensional maupun syariah, yang ditunjuk menjadi penyalur KUR oleh pemerintah, NPF yang dialami BSM adalah yang tertinggi.