NPF Mandala Finance membaik



JAKARTA. Seiring dengan penyaluran kredit yang bertumbuh, PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) juga senantiasa menekan laju rasio kredit bermasalahnya alias non performing financing (NPF). Lihat saja, per Februari 2015, rasio NPF perseroan berkisar 1,24%. Saban hari, posisi NPF perusahaan pembiayaan yang mayoritas menggarap otomotif tersebut menunjukkan tren penurunan. Memang rasio kredit macet Mandala Finance sempat naik dari posisi 1,11% pada tahun 2013 menjadi 1,27% di akhir tahun lalu. Tetapi, sejak saat itu, perseroan semakin berhati-hati dalam menyetujui kredit sehingga angka tersebut pun membaik di Februari lalu. Mahrus, Sekretaris perseroan menjelaskan, guna menekan laju rasio kredit bermasalahnya, mereka tak sembarangan dalam menyalurkan kredit. Mandala Finance tetap menganalisis secara cermat permintaan kredit dari para konsumennya. Sehingga, pembiayaan yang tersalurkan juga berkualitas, terbukti pada kondisi NPF yang kian membaik . "Kami tak ada target tertentu untuk NPF, pasti sekecil mungkin, 0%," tuturnya. Perseroan mencatat pembiayaan Rp 1,115 triliun, tumbuh 6% ketimbang periode sama tahun sebelumnya. Sekitar 52% dari pembiayaan sepanjang kuartal pertama masih mengalir ke penyaluran kredit motor baru, sedangkan sisanya 48% di motor bekas. Terhitung, raihan perseroan pada kuartal pertama tersebut memenuhi 18,58% dari target pembiayaan sepanjang tahun yang dipatok Rp 6 triliun. Selain meningkatkan kualitas pelayanan, untuk mewujudkan target penyaluran kredit tersebut, Mandala Finance berencana membuka 10 jaringan baru yang akan tersebar di pulau Jawa, Sumatera, hingga Sulawesi. Saat ini, Mandala Finance memiliki 70 kantor cabang dan 166 jaringan kantor pelayanan yang terletak di Sumatera, Jawa, Kalimantan, serta Sulawesi. Berdasarkan data tahun 2014, jaringan Mandala Finance di Sulawesi menyumbangkan penyaluran kredit terbesar dibandingkan kawasan lainnya, yakni sekitar 33,8%. Selanjutnya diikuti oleh wilayah Jawa yang mencapai 32,1%, pulau Sumatera yang mencapai 27,8%, dan Kalimantan yang berada di level 6,3%. Selain memperluas jaringannya, saat ini perseroan juga tengah mengincar lini pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan