NPH targetkan arus peti kemas tumbuh 20% di 2017



JAKARTA.Jasa transportasi laut dengan peti kemas diprediksi masih menjadi favorit seiring membaiknya kondisi ekonomi Indonesia. Perusahaan jasa pelayanan pelabuhan, PT Nusantara Pelabuhan Handal (NPH) menargetkan bisa meningkatkan arus (throughtput) peti kemas menjadi 600.000 TEU's tahun ini.

Direktur NPH Isenta Hioe mengatakan, target itu akan disumbang dari arus peti kemas di anak usaha Mustika Alam Lestari (MAL) dan di PT PBN Adipurusa (ADP). MAL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelola jasa terminal peti kemas internasional dan fasilitas pelabuhan, sedangkan ADP untuk pengelolaan domestik. 

Adapun terminal yang dioperasikan oleh kedua perusahaan tersebut berada di Tanjung Priok, Jakarta. "Akhir tahun lalu total arus peti kemas berkisar 450.000-500.000 TEU's," ujar Isenta, Kamis (9/2). Itu berarti ada peningkatan arus peti kemas sekitar 20% di tahun ini


Untuk arus peti kemas  di MAL saat ini sudah mencapai kapasitas maksimum yakni 300.000 hingga 320.000 TEU's per tahun. Sedangkan di ADP, saat ini masih berkisar 200.000 TEU's per tahun dan ditargetkan bisa naik hingga 300.000 TEU's dari kapasitas terpasang 500.000 TEU's per tahun.

"ADP masih akan meningkatkan utilisasi terminal karena baru diakusisi sejak 2014, dan memiliki perjanjian kerja sama dengan Pelindo II yang berlaku hingga 2035," kata dia.

Utilisasi ADP akan ditingkatkan menjadi 80% dalam empat tahun. Untuk mendorong peningkatan tersebut, perusahaan akan melakukan investasi alat serta pembenahan infrastruktur. "Untuk investasi alat berkisar Rp 200 miliar," kata dia.

Selain di Tanjung Priok, NPH juga mengembangkan kegiatan usaha di tingkat internasional dengan memberikan jasa pelayanan pelabuhan di Thailand melalui entitas River Ports Investments Pte. Ltd.

Isenta mengaku juga membidik kawasan Indonesia Timur seperti Makassar dan Kalimantan Selatan untuk pengembangan bisnis. Rencananya, di kawasan tersebut perusahaan ini akan mengelola terminal peti kemas dengan kapasitas terpasang sekitar 300.000 TEU's.

"Namun, untuk ekspansi tersebut masih membutuhkan persetujuan dari pemerintah dan kami juga masih melihat permintaan pasar serta supply," kata dia.

Tahun ini, perusahaan ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10% dibandingkan tahun lalu. Selain dari pendapatan berulang atau recurring income dari MAL dan ADP, target itu juga akan dipenuhi dari pendapatan anak usaha lainnya, yakni PT Parvi Indah Persada (PIP). 

PIP mendapatkan pendapatannya melalui jasa penjualan alat pelabuhan operasi peralatan terminal, jasa modifikasi dan enjinring, servis pemeliharaan terhadap alat-alat pelabuhan termasuk dengan penyediaan suku cadang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini