JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai kuartal 3 2016, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 4,42% atau naik 29,3 basis points (bps) atau 0,293% year on year (yoy). Nilai NPL perdagangan ini merupakan tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) September 2016 yang diterbitkan OJK, kelompok bank BUKU III (modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun) dan BUKU IV (modal inti di atas Rp 30 triliun) merupakan yang kontribusi terbesar dari NPL sektor perdagangan. NPL perdagangan BUKU III tercatat sebesar 4,76% sedangkan BUKU IV 3,67%. Jika dilihat dari data 10 bank besar besar, hampir seluruhnya mengalami kenaikan NPL sektor perdagangan kecuali BNI.
NPL di sektor perdagangan rekor tertinggi 5 tahun
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai kuartal 3 2016, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 4,42% atau naik 29,3 basis points (bps) atau 0,293% year on year (yoy). Nilai NPL perdagangan ini merupakan tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) September 2016 yang diterbitkan OJK, kelompok bank BUKU III (modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun) dan BUKU IV (modal inti di atas Rp 30 triliun) merupakan yang kontribusi terbesar dari NPL sektor perdagangan. NPL perdagangan BUKU III tercatat sebesar 4,76% sedangkan BUKU IV 3,67%. Jika dilihat dari data 10 bank besar besar, hampir seluruhnya mengalami kenaikan NPL sektor perdagangan kecuali BNI.