NPL jadi alasan penjualan otomotif turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil baru tidak mendongkrak penjualan otomotif nasional. Johnny Darmawan, pengamat otomotif mengatakan, kondisi Non Performing Loan (NPL) perusahaan pembiayaan otomotif yang jadi alasan utama penjualan otomotif turun.

Menurutnya, lembaga pembiayaan menjaga rasio NPL karena sejak awal semester I-2017 kondisi NPL terlampau berisiko. "Ini karena banyak yang memberikan promosi Down Payment (DP) rendah sehingga NPL bermasalah," kata Darmawan kepada KONTAN, Jumat (13/10).

Menurutnya, bila tak ada mobil baru seperti Xpander dan Wuling Confero maka penjualan akan lebih jatuh lagi. Johny memprediksi, kondisi penjualan otomotif yang lesu ini akan berlangsung sampai akhir tahun. "Karena tidak mudah memperbaiki kondisi NPL satu sampai dua bulan saja," lanjutnya.


Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, penjualan pabrik ke diler (wholesales) per September 2017 tercatat sebesar 87.645 unit atau turun 10,3% dari periode Agustus sebesar 97.256 unit.

Berdasarkan data wholesales (dari pabrik ke diler) tercatat sebanyak 803.757 unit mobil baru beredar di Indonesia hingga bulan kesembilan tahun ini. Itu naik 2,1% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 782.841 unit.

Angka tersebut juga sebagai pertanda bahwa sebentar lagi, yakni sekitar 296.000 kendaraan roda empat, Gaikindo dapat memenuhi targetnya untuk menjual 1,1 juta mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini