JAKARTA. Nilai kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) kartu kredit masih tetap tinggi. Mengutip Statistik Perbankan Indonesia (SPI), nominal NPL kartu kredit per akhir September 2009 sebesar Rp 2,95 triliun, atau 8,7% dari total outstanding kredit yang mencapai Rp 33,63 triliun. Sejak Juli 2009, nilai NPL kartu kredit sepertinya enggan beranjak turun dari angka 8%. Per akhir Agustus, rasio NPL masih 8,8% dengan nilai Rp 2,89 triliun dan total kredit Rp 32,82 triliun. Direktur Bisnis PT Bank UOB Buana Safrullah Hadi Saleh mengatakan, tingginya NPL kartu kredit akibat bank-bank semakin agresif membujuk pelanggan untuk menggunakan kartu kredit. "Ini bisa dilihat dari mudahnya proses penerbitan kartu kredit baru. Kadang tanpa menyeleksi nasabah," ujarnya.
NPL Kartu Kredit Masih Tinggi
JAKARTA. Nilai kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) kartu kredit masih tetap tinggi. Mengutip Statistik Perbankan Indonesia (SPI), nominal NPL kartu kredit per akhir September 2009 sebesar Rp 2,95 triliun, atau 8,7% dari total outstanding kredit yang mencapai Rp 33,63 triliun. Sejak Juli 2009, nilai NPL kartu kredit sepertinya enggan beranjak turun dari angka 8%. Per akhir Agustus, rasio NPL masih 8,8% dengan nilai Rp 2,89 triliun dan total kredit Rp 32,82 triliun. Direktur Bisnis PT Bank UOB Buana Safrullah Hadi Saleh mengatakan, tingginya NPL kartu kredit akibat bank-bank semakin agresif membujuk pelanggan untuk menggunakan kartu kredit. "Ini bisa dilihat dari mudahnya proses penerbitan kartu kredit baru. Kadang tanpa menyeleksi nasabah," ujarnya.