JAKARTA. Nilai kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit pemilikan rumah (KPR) dan apartemen (KPA) meningkat pesat. Menurut data Bank Indonesia (BI) per Januari 2013, NPL KPR mencapai Rp 5,38 triliun atau naik 35% (year on year/yoy). Sedangkan NPL KPA atau flat naik 65% menjadi Rp 101 miliar dan NPL ruko atau rukan naik 46% menjadi Rp 418 miliar. Direktur Eksekutif Hubungan Masyarakat BI, Difi Ahmad Johansyah, menjelaskan NPL rumah tipe 21 meter persegi menjadi penyumbang terbesar. Rasio NPL rumah sangat sederhana ini naik menjadi 4,5% per Januari 2013 dari posisi bulan sebelumnya 1,5%. Sedangkan rasio NPL rumah tipe 22 meter - 70 meter naik menjadi 3%, serta rumah tipe di atas 70 meter menjadi 1,66%. "Kami membuat kebijakan uang muka minimal 30% dari harga rumah untuk menekan NPL KPR bank. Dengan uang muka lebih tinggi, bank lebih selektif memilih nasabah," katanya, Selasa (26/3).
NPL KPR dan KPA mulai meningkat
JAKARTA. Nilai kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit pemilikan rumah (KPR) dan apartemen (KPA) meningkat pesat. Menurut data Bank Indonesia (BI) per Januari 2013, NPL KPR mencapai Rp 5,38 triliun atau naik 35% (year on year/yoy). Sedangkan NPL KPA atau flat naik 65% menjadi Rp 101 miliar dan NPL ruko atau rukan naik 46% menjadi Rp 418 miliar. Direktur Eksekutif Hubungan Masyarakat BI, Difi Ahmad Johansyah, menjelaskan NPL rumah tipe 21 meter persegi menjadi penyumbang terbesar. Rasio NPL rumah sangat sederhana ini naik menjadi 4,5% per Januari 2013 dari posisi bulan sebelumnya 1,5%. Sedangkan rasio NPL rumah tipe 22 meter - 70 meter naik menjadi 3%, serta rumah tipe di atas 70 meter menjadi 1,66%. "Kami membuat kebijakan uang muka minimal 30% dari harga rumah untuk menekan NPL KPR bank. Dengan uang muka lebih tinggi, bank lebih selektif memilih nasabah," katanya, Selasa (26/3).