JAKARTA. Harga komoditas yang sedang jatuh membuat perbankan mengurangi pembiayaan kredit ke sektor pertambangan dan penggalian. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit segmen ini turun 13% menjadi Rp 120,02 triliun per Juli 2016 dibandingkan posisi Rp 138,30 triliun per Juli 2015. Akibat penurunan harga komoditas itu pula, nilai kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) naik 53,64% menjadi Rp 8,12 triliun per Juli 2016 dibandingkan posisi Rp 5,28 triliun per Juli 2015. Dalam perhitungan persentase, rasio NPL menjadi 6,75% per Juli 2016 dibandingkan posisi 3,81% per Juli 2015. Sektor kredit yang juga mengalami penurunan adalah kredit transportasi, pergudangan dan komunikasi turun 0,57% menjadi Rp 173,96 triliun per Juli 2016 dibandingkan posisi Rp 174,33 triliun per Juli 2015.
NPL kredit komoditas naik hingga 6,75%
JAKARTA. Harga komoditas yang sedang jatuh membuat perbankan mengurangi pembiayaan kredit ke sektor pertambangan dan penggalian. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit segmen ini turun 13% menjadi Rp 120,02 triliun per Juli 2016 dibandingkan posisi Rp 138,30 triliun per Juli 2015. Akibat penurunan harga komoditas itu pula, nilai kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) naik 53,64% menjadi Rp 8,12 triliun per Juli 2016 dibandingkan posisi Rp 5,28 triliun per Juli 2015. Dalam perhitungan persentase, rasio NPL menjadi 6,75% per Juli 2016 dibandingkan posisi 3,81% per Juli 2015. Sektor kredit yang juga mengalami penurunan adalah kredit transportasi, pergudangan dan komunikasi turun 0,57% menjadi Rp 173,96 triliun per Juli 2016 dibandingkan posisi Rp 174,33 triliun per Juli 2015.