NPL kredit konsumer perbankan naik tipis di awal tahun 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kualitas kredit alias non performing loan (NPL) segmen konsumer mengalami sedikit peningkatan di awal tahun 2019. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam statistik perbankan Indonesia (SPI) menunjukkan per Januari 2019 rasio NPL kredit konsumer ada di level 1,68%. Posisi ini meningkat dari bulan Desember 2018 lalu yang tercatat sebesar 1,53%.

Namun, bila dibandingkan dengan periode bulan Januari 2018 lalu posisi tersebut masih relatif stabil. Kenaikan NPL di bulan Januari 2019 dibandingkan bulan sebelumnya disebabkan karena meningkatnya jumlah kredit macet dari Rp 22,65 triliun di Desember 2018 menjadi Rp 24,72 triliun.

Padahal dari sisi penyaluran kreditnya, justru mengalami penurunan di bulan Januari 2019 secara month on month (mom) menjadi Rp 1.467,49 triliun atau susut tipis 0,4% mom.


Kendati demikian, sejumlah bank yang aktif menyalurkan kredit konsumer mengatakan sampai dengan kuartal I 2019 rasio NPL relatif stabil. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) misalnya yang mengatakan sampai dengan akhir kuartal I 2019 ini posisi NPL kredit ritel dan konsumer stabil di 2,5%. Alias tak bergerak banyak dari posisi tahun sebelumnya.

"NPL kami di ritel semuanya sehat dan relatif bagus dibandingkan market (industri). Dan bahkan dalam tiga tahun terakhir semakin membaik," ujar Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan kepada Kontan.co.id, Senin (8/4).

Lebih lanjut Lani juga menambahkan dalam beberapa tahun terakhir ini pihaknya memang lebih selektif dalam menyalurkan kredit. Caranya antara lain dengan memperketat proses analisis kredit yang beresiko dan juga proses portofolio maintenance yang dijaga hingga ke proses collection yang membaik.

Dalam upayanya untuk terus menjaga rasio NPL konsumer dari bank anggota indeks Kompas100 ini, ini juga menggunakan teknologi sebagai sarana strategi mitigasi. Hingga akhir tahun ini, Ia menyebut NPL akan tetap terjaga dari posisi setahun sebelumnya.

"Relatif stabil dengan akhir tahun. Beberapa produk seperti kartu kredit malah lebih baik," sambungnya. Sayangnya, Lani tidak dapat merinci besaran NPL masing-masing kredit konsumer perseroan.

Sekadar informasi saja, bila ditelusuri NPL konsumer perbankan secara industri yang terbesar ada di kelas bank umum kelompok usaha (BUKU) III dengan posisi NPL 1,95% di bulan pertama tahun ini. Meningkat dari Desember 2018 1,8%. Sementara paling rendah dipegang oleh BUKU IV dengan catatan NPL konsumer per Januari 2019 1,44%.

Adapun BUKU I dan II masing-masing NPLnya ada di level 1,61% dan 1,64%, Relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi