KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus mendorong ekspansi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan tetap fokus menjaga kualitas aset. 

Alhasil, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR bank pelat merah ini masih tetap rendah hingga Agustus 2022.

"Ditinjau dari kualitasnya, KUR BNI relatif memiliki kualitas yang sangat baik dimana NPL masih terjaga seperti akhir tahun lalu yakni di bawah 1%," kata General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil Bank BNI, Sunarna Eka Nugraha kepada Kontan.co.id, Rabu (31/8). 

Baca Juga: NPL KUR Bank Mandiri Terjaga di Bawah 1%

Hingga 29 Agustus 2022, BNI telah menyalurkan KUR sebesar 23 triliun kepada 193.000 pelaku usaha. Sebanyak 49% disalurkan ke sektor Ppoduksi yang terdiri dari Sektor Pertanian, Perkebunan, Industri Pengolahan, Jasa-jasa dan perikanan. 

Penyaluran KUR BNI ini meningkat 15% atau sebesar Rp. 3 triliun dibanding periode yang sama di Tahun 2021.

Tahun ini, BNI mendapatkan kuota KUR Rp 38 triliun. Artinya, realisasi hingga Agustus sudah 60,5% dari target kuota itu.

Untuk menjaga kualitas KUR, kata Sunarna, BNI giat mendorong para pelaku mitra UMKM penerima KUR untuk semakin meningkatkan inklusi keuangannya di bank melalui peningkatan frekuensi transaksi di  bank. 

Para debitur itu juga didorong memanfaatkan solusi-solusi perbankan yang dimiliki oleh BNI, mulai dari layanan keuangan dan dukungan pembinaan sehingga debitur memiliki daya saing yang baik dan kualitas kredit dapat terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi