NPL KUR Bank Jatim capai 16% pada Februari lalu



JAKARTA. Bank Jawa Timur (Bank Jatim) mengalami problem macetnya penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang serius. Rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) KUR Bank Jatim meningkat menjadi 16% di Februari 2014, dari 13,5% di bulan yang sama tahun lalu.

Namun hal ini dibantah oleh Ferdian Satyagraha, Manajer Hubungan Investor Bank Jatim. Menurutnya NPL KUR secara nominal turun sangat banyak. "Kalo dari presentasi naik karena jumlah outstanding turun banyak dari Rp 1,63 triliun menjadi Rp 1,26 triliun," kata Ferdian pada KONTAN, Jumat, (2/5).Ia menjelaskan secara nominal, NPL KUR turun dari Rp 220 miliar di Februari 2013 menjadi menjadi Rp 201 miliar di Februari 2014. Bank Jatim juga terus berupaya menekan NPL KUR dengan melakukan klaim asuransi dan melakukan pendidikan kepada debitur KUR sendiri.Tahun ini, Bank Jatim menargetkan NPL  KUR secara nominal bisa turun menjadi  Rp 175 miliar. Target tersebut tidak ditentukan dalam bentuk persentase karena KUR harus lebih selektif. "Sehingga secara kesimpulan NPL turun sedangkan presentasi NPL KUR tidak mewakili karena outstanding turun 24%," pungkas Ferdian.Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per Februari lalu, total KUR yang telah disalurkan Bank Jatim mencapai Rp 4,05 triliun. Tumbuh 22,15% dibanding Februari 2013 sebesar Rp 3,31 triliun.Jumlah debitur KUR Bank Jatim juga meningkat dari 31.480 debitur di Februari 2013 menjadi 38.533 debitur di bulan Februari 2014. Namun rata-rata KUR dipinjamkan kepada tiap debitur justru turun dari Rp 105,5 juta/debitur di Februari 2013 menjadi Rp 105,1 juta/debitur di Februari 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia