KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun, ekspansi dilakukan tetap berupaya menjaga kualitas aset. SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan, kualitas aset KUR di Bank Mandiri masih terjaga dengan rasio non performing loan (NPL) pada Juli ada di level 0,81%. Dengan rasio tersebut, Bank Mandiri masih tetap optimis bisa menjaga kualitas asetnya meskipun masih ada sektor yang belum pulih dari dampak pandemi Covid-19, seperti terkait dengan pariwisata.
Baca Juga: Hingga Juli, Penyaluran KUR Mandiri Sudah Mencapai 60,5% dari Kuota Tahun Ini "Mengingat kualitas aset KUR Bank Mandiri yang masih terjaga, sehingga terkait dengan sektor pariwisata Bank Mandiri optimis untuk dapat mempertahankan kualitas serta mendorong pelaku usaha UMKM di Sektor Pariwisata untuk dapat terus mengembangkan usahanya," kata Josephus kepada Kontan.co.id, Rabu (31/8). Strategi Bank Mandiri menjaga NPL sudah dilakukan sejak awal mengakuisisi nasabah. Salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang merupakan nasabah/debitur perseroan di segmen wholesale, baik yang bergerak di sektor produksi seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan dalam hal ini sebagai off-taker dan memberikan rekomendasi penyaluran KUR atas mitra-mitranya (value chain). Selain itu, Bank Mandiri juga terus dilakukan monitoring portfolio secara rutin dan intensif, mapping wilayah yang mengalami peningkatan NPL yang signifikan serta pembuatan program khusus untuk mendorong NPL KUR tetap terjaga. Hingga Juli 2022, Bank Mandiri telah berhasil menyalurkan KUR sebesar 24,2 triliun yang diberikan kepada 227.444 debitur. Tahun ini, Bank Mandiri mendapatkan kuota KUR sebesar Rp 40 triliun. Artinya, realisasi hingga Juli sudah mencapai 60,5%. Mayoritas penyaluran KUR tersebut atau sebanyak 59,5% telah dialokasikan ke sektor produksi dengan nilai Rp 14,4 triliun. Sedangkan untuk sektor non produksi mencapai Rp 9,8 triliun. Secara sektor usaha, realisasi penyaluran KUR tersebut terserap antara lain ke sektor pertanian sebesar 29,15%, sektor jasa produksi 20,04%, sektor industri pengolahan 8,29%, dan sektor perikanan 1,99%.
Baca Juga: Kredit UMKM Tumbuh 18,08% Menjadi Rp 1.299,4 Triliun per Juli 2022 Josephus bilang, penyaluran KUR turut menjadi mesin penggerak pertumbuhan kredit UMKM Bank Mandiri, tercermin dari pertumbuhan kedit UMKM di semester I 2022 sebesar 12,57%. "KUR Bank Mandiri di tahun 2022 akan tetap difokuskan pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, kordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce," pungkas Josephus. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi