BIMA. Kelesuan ekonomi berimbas buruk bagi industri perbankan. Tak hanya membuat pertumbuhan kredit melambat. Rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) pun berisiko meningkat. Bahkan, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengungkapkan, satu bank kini masuk kategori bank dalam pengawasan intensif OJK gara-gara NPL bank itu melejit. OJK tak menyebut identitas bank tersebut. Hanya saja, bani itu masuk golongan bank umum kegiatan usaha (BUKU) I. "Bank ini masuk pengawasan intensif karena NPL-nya di atas ketentuan, atau di atas 5%," kata Irwan di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (8/6). Akibat NPL membengkak, modal bank juga tergerus di bawah ketentuan.
NPL melejit, bank diawasi
BIMA. Kelesuan ekonomi berimbas buruk bagi industri perbankan. Tak hanya membuat pertumbuhan kredit melambat. Rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) pun berisiko meningkat. Bahkan, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengungkapkan, satu bank kini masuk kategori bank dalam pengawasan intensif OJK gara-gara NPL bank itu melejit. OJK tak menyebut identitas bank tersebut. Hanya saja, bani itu masuk golongan bank umum kegiatan usaha (BUKU) I. "Bank ini masuk pengawasan intensif karena NPL-nya di atas ketentuan, atau di atas 5%," kata Irwan di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (8/6). Akibat NPL membengkak, modal bank juga tergerus di bawah ketentuan.