NPL rendah, saham BJBR diburu



JAKARTA. Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) cukup menjadi buruan investor. Ini terlihat dari posisi saham perseroan yang selalu menenpati jajaran top gainers dua hari berturut-turut.

"Investor memanfaatkan peluang di balik NPL BJBR yang masih terbilang rendah," ujar analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada kepada KONTAN akhir pekan lalu, Jumat (16/12).

Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) dari Bank Indonesia (BI) maksimal sekitar 3%. Sementara, BJBR masih sekitar 1,7%.


Sehingga, momentum ini masih dimanfaatkan sejumlah investor untuk memperoleh gain meski kenaikan harganya senidiri pun sudah mulai terbatas. Reza bilang, price to book value (PBV) BJBR akan menyentuh level tiga kali saat harganya berada pada level Rp 2.970 per saham.

Sentimen lanjutan juga berasal dari posisi perseroan yang mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 15% pada triwulan III-2016. Pertumbuhan kredit tersebut lebih tinggi dibandingkan target perseroan sebesar 13%.

Alexander Margaronis, analis UOB Kay Hian Securities memprediksi, net profit BJBR akan tumbuh 24% hingga akhir tahun ini. Prediksi tersebut berada 5% diatas konsensus untuk setiap tahun.

Sementara untuk PBV, ia memprediksi PBV untuk BJBR akan berada pada level 2,4 kali pada akhir tahun nanti. Level tersebut akan kembali turun menjadi sekitar 2,2 kali pada 2017.

"Tapi biasanya, investor senang mengoleksi BJBR karena tingginya nilai dividen yang dibagikan," tulis Alexander dalam riset 15 Desember lalu.

Catatan saja, beberapa waktu lalu BJBR membagikan dividen tahun buku 2015 senilai Rp 828 miliar. nagka tersebut setara 60% dari laba bersihnya.

Saham BJBR ditutup menguat 23% ke level Rp 2.950 per saham pada perdagangan Jumat lalu. Kenaikan ini membuatnya berada dalam posisi top gainers pertama setelah pada perdagangan Kamis, (15/12), juga menempati jajaran serupa.

BJBR masih jadi favorit koleksi. Hingga berita ini diturunkan, sahamnya telah naik 9% ke level Rp 3.220 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie