JAKARTA. Kocek PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) bertambah tebal. Emiten jasa konstruksi ini mengklaim telah membukukan kontrak senilai Rp 3,09 triliun sepanjang Januari hingga Agustus 2013. Artinya, NRCA sudah mendapatkan 93,6% dari target kontrak di tahun ini yang sebesar Rp 3,3 triliun.

Priscila Edhita, Hubungan Investor NRCA menuturkan, kontrak baru berasal dari tiga proyek besar. Pertama, proyek small office home office (SOHO) dari PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Nilai kontrak proyek di Jakarta Barat ini Rp 600 miliar.

Kedua, proyek Ciputra World II senilai Rp 500 miliar. "Kami akan menjadi kontraktor dalam pembangunan apartemen di sana," tutur Priscila, Kamis (26/9). Ketiga, proyek Parahyangan Apartement. Proyek tersebut dibangun di Ciumbuleuit, Bandung.

NRCA yakin bisa menyelesaikan kontrak yang sudah diperoleh tersebut lantaran sudah mengantongi dana Rp 260,17 miliar dari penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO).

Dana hasil IPO tersebut, sebesar 75% diantaranya untuk modal kerja. Lalu, 25% dana IPO untuk belanja modal. "Hingga Agustus, kami hanya menyerap belanja modal Rp 50 miliar," kata Priscila. Dana tersebut untuk membeli alat berat untuk menyelesaikan proyek konstruksi.

Bisnis NRCA memang cukup strategis dibanding sang induk, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Sejak awal tahun, bisnis lahan industri SSIA tidak terlalu bergairah. Di paruh pertama 2013, SSIA hanya berhasil menjual lahan industri 61 hektare (ha), turun 9,2% year on year (yoy).

Pada semester I-2013, laba bersih SSIA hanya naik 2,7% menjadi Rp 382 miliar. Bahkan, margin laba bersih SSIA malah turun 4,8% menjadi 16,3%. Maka itu, emiten properti ini berupaya memperkuat unit usaha di luar bisnis penjualan lahan industri. Utari Sulistiyowati, Sekretaris Perusahaan SSIA mengatakan, SSIA akan memacu pendapatan berkelanjutan alias recurring income. "Kami sedang membangun Surya Cipta Square guna mendorong pendapatan sewa," ungkap Utari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana