TOKYO. Operator ponsel Jepang nomor satu yaitu NTT DoCoMo menyatakan, pihaknya bakal menambah platform aplikasi anyar untuk handset "i-mode" miliknya pada tahun ini. Hal ini dilakukan untuk mengejar kesuksesan Apple pada iPhone-nya. NTT DoCoMo akan memungkinkan pihak ketiga untuk mengembangkan aplikasi untuk "i-mode" -nya yang kini sudah digunakan oleh 50 juta pengguna. Hal ini ditegaskan oleh Juru Bicara NTT DoCoMo, Makiko Furuta, Senin (12/7). DoCoMo telah merevolusi pasar ponsel Negeri Sakura sejak kemunculannya pada tahun 1999 dengan model anyarnya i-mode. Model ini mengusung layanan internet ke ponsel. Hanya, selama ini NTT DoCoMo memilih untuk membatasi pihak-pihak yang berniat untuk mengembangkan aplikasi i-mode. Tujuannya, untuk mengontrol kualitas i-mode agar tetap terjaga dengan baik. Namun, seiring dengan sistem yang dikembangkan oleh Android milik Google maupun iPhone milik Apple yang memungkinkan pihak ketiga mengembangkan aplikasi ponsel, NTT DoCoMo sepertinya telah kehilangan kontrol atas pasar ponsel. Apalagi, iPhone maupun Android memungkinkan siapa saja menciptakan dan menawarkan aplikasi yang mereka bikin. "Platform yang terbuka kini ada di mana-mana dan seiring pasar yang berubah kami akan menyediakan platform yang sesuai dengan smartphone untuk konsumen i-mode kami," kata Furuta. Rencananya, platform ini akan dilansir pada bulan November mendatang.
NTT DoCoMo Rilis Open Platform
TOKYO. Operator ponsel Jepang nomor satu yaitu NTT DoCoMo menyatakan, pihaknya bakal menambah platform aplikasi anyar untuk handset "i-mode" miliknya pada tahun ini. Hal ini dilakukan untuk mengejar kesuksesan Apple pada iPhone-nya. NTT DoCoMo akan memungkinkan pihak ketiga untuk mengembangkan aplikasi untuk "i-mode" -nya yang kini sudah digunakan oleh 50 juta pengguna. Hal ini ditegaskan oleh Juru Bicara NTT DoCoMo, Makiko Furuta, Senin (12/7). DoCoMo telah merevolusi pasar ponsel Negeri Sakura sejak kemunculannya pada tahun 1999 dengan model anyarnya i-mode. Model ini mengusung layanan internet ke ponsel. Hanya, selama ini NTT DoCoMo memilih untuk membatasi pihak-pihak yang berniat untuk mengembangkan aplikasi i-mode. Tujuannya, untuk mengontrol kualitas i-mode agar tetap terjaga dengan baik. Namun, seiring dengan sistem yang dikembangkan oleh Android milik Google maupun iPhone milik Apple yang memungkinkan pihak ketiga mengembangkan aplikasi ponsel, NTT DoCoMo sepertinya telah kehilangan kontrol atas pasar ponsel. Apalagi, iPhone maupun Android memungkinkan siapa saja menciptakan dan menawarkan aplikasi yang mereka bikin. "Platform yang terbuka kini ada di mana-mana dan seiring pasar yang berubah kami akan menyediakan platform yang sesuai dengan smartphone untuk konsumen i-mode kami," kata Furuta. Rencananya, platform ini akan dilansir pada bulan November mendatang.