NTT minta Garuda terbang langsung Sepinggan-Lombok



MATARAM. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melayangkan surat ke maskapai Garuda Indonesia terkait penerbangan langsung Bandara Sepinggan, Kalimantan Timur-Bandara Internasional Lombok.

"Suratnya sudah kita layangkan ke maskapai Garuda," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Agung Hartono di Mataram, Senin.

Menurutnya, pemerintah menanggapi keinginan masyarakat NTB yang berada di Kalimantan Timur terkait perlunya penerbangan langsung dari Bandara Sepinggan ke Bandara Internasional Lombok (BIL).


Karena itu, pemerintah kemudian menindaklanjuti keinginan tersebut dengan melayangkan surat ke Garuda. Namun, apa hasilnya pihaknya menyerahkan kepada maskapai tersebut.

Meski begitu, Agung menilai selama ini jalur BIL transit Surabaya-Balikpapan, Kalimantan Timur tidak ada masalah. Sebab, animo penumpang cukup stabil.

"Memang untuk rute ini tidak ada kendala, tetapi tidak ada salahnya jika penerbangan BIL-Balikpapan ini bisa langsung," ujarnya.

Sebelumnya, warga asal Lombok yang tinggal di Provinsi Kalimantan Timur meminta ada penerbangan langsung dari Bandara Muhammad Aji Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, menuju BIL.

Keinginan itu disampaikan warga dan tokoh agama serta tokoh masyarakat Lombok di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sasak Lombok (KKSL) saat sejumlah wartawan dari NTB berkunjung ke Kaltim, Selasa (3/2) lalu.

Ketua KKSL Alimudin mengatakan selama ini penerbangan dari Lombok menuju Balikpapan dan sebaliknya harus transit di Bandara Juanda Surabaya.

Padahal, jika ada penerbangan langsung menuju Lombok, hal itu akan menjadi pendorong kemajuan kedua wilayah, terutama arus wisatawan dari Kaltim yang diprediksi akan meningkat datang ke Lombok.

"Inilah mengapa kami berkeinginan adanya konektivitas secara langsung antara Kaltim dan Lombok," katanya.

Menurut dia, masyarakat Kaltim setiap tahun lebih cenderung berlibur ke NTB, khususnya Lombok selain daerah lain di Indonesia. Namun, karena ketiadaan penerbangan yang menghubungkan antara kedua provinsi, menyebabkan waktu tempuh dari Kaltim ke Lombok yang mencapai sekitar 12 jam sering menjadi kendala.

"Kalau ada penerbangan langsung dari Kaltim ke Lombok, kami yakin arus wisatawan ataupun masyarakat Kaltim maupun Lombok akan jauh lebih meningkat lagi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa