KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan transaksi digital menjadi salah satu tolok ukur kesiapan Indonesia. Menurut Frost & Sullivan, memprediksi transaksi e-commerce di Indonesia akan mencapai Rp 182 triliun pada 2018. Indonesia akan memiliki lebih dari 35% gross merchandise volume(GMV) di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa pasar digital Indonesia akan terus meningkat. Data ini juga didukung oleh global survei yang dilakukan oleh Pure Storage, sebuah lembaga survei independen yang dilakukan terhadap pemimpin TI di lebih dari 9,000 perusahaan-perusahaan secara global, termasuk 3,000 perushaan-perusahaan di Asia Pasifik dan Jepang (APJ), yang mana 79% dari bisnis di Indonesia sedang melirik layanan digital untuk mendorong percepatan inovasi. Sedangkan 71% perusahaan di Indonesia beranggapan layanan digital akan membuat perusahaan mereka menjadi lebih kompetitif. Meski perusahaan sudah sadar akan pentingnya transformasi digital, mereka masih belum mengetahui layanan digital yang mereka butuhkan. Atas dasar itu, NTT Communications mengadakan NTT Summit 2018 dengan tema Conquer Digital Barriers: Time to Revolutionize Your Digital Strategy. "Dengan diadakannya NTT Summit, NTT Indonesia siap bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mempercepat mereka mencapai target bisnis mereka," kata Mizudo Tada, Presiden Direktur NTT Indonesia dalam keterangan resminya, Rabu (14/3).
NTT Summit bantu perusahaan transformasi digital
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan transaksi digital menjadi salah satu tolok ukur kesiapan Indonesia. Menurut Frost & Sullivan, memprediksi transaksi e-commerce di Indonesia akan mencapai Rp 182 triliun pada 2018. Indonesia akan memiliki lebih dari 35% gross merchandise volume(GMV) di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa pasar digital Indonesia akan terus meningkat. Data ini juga didukung oleh global survei yang dilakukan oleh Pure Storage, sebuah lembaga survei independen yang dilakukan terhadap pemimpin TI di lebih dari 9,000 perusahaan-perusahaan secara global, termasuk 3,000 perushaan-perusahaan di Asia Pasifik dan Jepang (APJ), yang mana 79% dari bisnis di Indonesia sedang melirik layanan digital untuk mendorong percepatan inovasi. Sedangkan 71% perusahaan di Indonesia beranggapan layanan digital akan membuat perusahaan mereka menjadi lebih kompetitif. Meski perusahaan sudah sadar akan pentingnya transformasi digital, mereka masih belum mengetahui layanan digital yang mereka butuhkan. Atas dasar itu, NTT Communications mengadakan NTT Summit 2018 dengan tema Conquer Digital Barriers: Time to Revolutionize Your Digital Strategy. "Dengan diadakannya NTT Summit, NTT Indonesia siap bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mempercepat mereka mencapai target bisnis mereka," kata Mizudo Tada, Presiden Direktur NTT Indonesia dalam keterangan resminya, Rabu (14/3).