KONTAN.CO.ID - Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah ramai diperbicangkan masyarakat. Salah satunya lantaran tiga organisasi masyarakat terbesar di Indonesia di bidang pendidikan memilih untuk mundur dari program tersebut. Di antaranya adalah Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Kemudian, yang terbaru yakni Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) juga memutuskan untuk tidak bergabung dalam program tersebut. Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi mengatakan ada sejumlah alasan PGRI memilih mundur dari program tersebut.
NU, Muhammadiyah, dan PGRI mundur, apa itu program organisasi penggerak kemendikbud?
KONTAN.CO.ID - Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah ramai diperbicangkan masyarakat. Salah satunya lantaran tiga organisasi masyarakat terbesar di Indonesia di bidang pendidikan memilih untuk mundur dari program tersebut. Di antaranya adalah Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Kemudian, yang terbaru yakni Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) juga memutuskan untuk tidak bergabung dalam program tersebut. Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi mengatakan ada sejumlah alasan PGRI memilih mundur dari program tersebut.