Nurul Atik sisihkan sebagian laba untuk beramal (3)



Mengembangkan bisnis dengan sistem waralaba, dari 83 gerai Rocket Chicken, enam gerai yang Nurul Atik miliki sendiri bisa menghasilkan omzet Rp 90 juta per bulan. Selain itu, Nurul juga masih menerima pemasukan dari biaya royalti yang disetorkan oleh mitranya sebesar Rp 100 juta per bulan.Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Pepatah ini barangkali yang cocok menggambarkan perjalanan bisnis Nurul Atik, pemilik Rocket Chicken yang berkantor di Semarang, Jawa Tengah.Sebelum sukses membangun bisnisnya, Nurul harus bersakit-sakit dulu dengan menjadi petugas cleaning service di sebuah restoran cepat saji hingga menjadi pemilik resto cepat saji dengan 83 gerai.Anda yang tinggal di Semarang atau sekitarnya, pastilah familiar dengan restoran cepat saji Rocket Chicken. Ini adalah salah satu usaha waralaba yang mengunggulkan paket ayam goreng, burger, chicken steak dan lainnya dengan harga relatif murah. Beragam paket makan yang ditawarkan Rocket Chicken, mulai dari paket ayam goreng, nasi, es lemon tea dengan harganya Rp 6.000, sampai paket chicken steak dan es lemon tea dengan Rp 8.000. Dengan harga yang murah dengan rasa yang relatif enak, wajar bila gerai-gerai Rocket Chicken banyak dipadati oleh para pengunjung.Makanya, mitra bisnis Nurul juga meluas. Tak hanya di wilayah Semarang saja tapi juga sudah berkembang di beberapa daerah di Jawa Tengah. Bahkan, ada juga mitra yang sampai ke Makassar dan Palembang.Dari 83 gerai Rocket Chicken, enam unit di antaranya dimiliki oleh Nurul sendiri, yakni dua gerai di Jawa Tengah, serta dua gerai lagi di Jawa Timur.Dari enam gerai tersebut, Nurul mempekerjakan 84 karyawan. Ia juga memiliki 12 petugas kontrol, serta 13 karyawan di kantor Rocket Chicken. Dari enam gerai tersebut, Nurul bisa menghasilkan omzet sebesar Rp 90 juta per bulan. Selain itu, Nurul juga memiliki sumber pendapatan dari biaya royalti yang harus dibayar mitranya saban bulan sebesar Rp 100 juta. Salah satu keunggulan dari Rocket Chicken terletak pada bumbu masakan. "Padahal, bumbu itu sebenarnya sama seperti bumbu-bumbu yang lain," ujarnya.Ia meracik sendiri bumbu-bumbu yang berasal dari rempah-rempah. "Semua alami, tidak memakai bahan-bahan kimia," ujarnya.Bumbu yang dibikin oleh Rocket Chicken memiliki berbagai macam varian, dari bumbu untuk ayam, nasi goreng, steik, mi goreng, hingga sop jagung.Bila tertarik menjadi terwaralaba Rocket Chicken, mitra cukup mengeluarkan untuk franchise fee sebesar Rp 15 juta untuk jangka waktu lima tahun. Dengan besaran investasi sebesar itu, terwaralaba akan mendapatkan peralatan, training karyawan, renovasi tempat, bahan baku selama sebulan, serta survei lokasi.Dalam hitungan Nurul, total investasi untuk membangun bisnis ini membutuhkan dana sebesar Rp 155 juta. Ini belum termasuk untuk sewa tempat. Terwaralaba juga harus membayar biaya royalti yakni sebesar 4% dari omzet yang diperoleh di tahun pertama dan 5% di tahun berikutnya. Terwaralaba juga harus membeli bumbu dari Rocket Chicken pusat. Umumnya permintaan dari terwaralaba bervariasi, tergantung besar kecilnya gerai. "Rata-rata satu juta, tapi ada juga yang beli Rp 4 juta dan Rp 5 juta," ujarnya.Menurut Nurul, bisnis restoran cepat saji masih berprospek cerah. Ia memiliki hitungan dalam satu hari bisa mendapatkan Rp 3,5 juta sampai Rp 7,5 juta. Makanya, tak sedikit mitranya yang menambah kemitraan dengan menambah gerai. Bagi Nurul, kesuksesan yang kini diperolehnya merupakan berkah dari Tuhan. Dia kerap menyisihkan 10% dari keuntungan usaha untuk orang yang berhak mendapatkannya. "Ini adalah amanah, tak boleh dilanggar," ujarnya. Dalam mengembangkan usaha, Nurul juga juga memanfaatkan sumber daya manusia yang selama ini masih dipandang sebelah mata, yakni anak-anak lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dari total karyawannya, 90% merupakan anak SMA.Nurul optimistis, Rocket Chicken akan terus mengembang di masa depan dengan lebih banyak mitra lagi. Ia juga berharap, fasilitas-fasilitas gerainya kelak juga semakin membaik dengan dilengkapi pendingin ruangan.(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Tri Adi