Nusa Konstruksi (DGIK) Kantongi Kontrak Baru Rp 814 Miliar per September 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 814,7 miliar hingga akhir September 2022. Capaian ini meningkat signifikan dibandingkan raihan kontrak baru di sepanjang 2021. 

Direktur Utama Nusa Konstruksi Enjiniring Heru Firdausi Syarif mengungkapkan, perolehan kontrak baru per kuartal III-2022 tercatat sebesar Rp 814,7 miliar. Angka ini melesat jika dibandingraihan kontrak baru sepanjang tahun 2021 yang hanya mencapai Rp167 miliar. 

"Dengan raihan kontrak baru di tahun ini yang juga sudah memperlihatkan peningkatan yang signifikan, Perseroan optimis bisa meraih pertumbuhan yang lebih tinggi ke depan," ungkap Heru, dalam siaran pers, Sabtu (3/12). 


Baca Juga: Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) Bakal Akuisisi 35% Saham Dirgantara Yudha Artha

Dia menyebut, kontribusi terbesar kontrak baru berasal dari proyek infrastuktur jalan seperti proyek Tol Solo–Jogja seksi 1. Kemudian ada juga proyek bangunan pendidikan, rumah sakit, high rise building, dan proyek pembangunan jalan kawasan.

Porsi proyek infrastruktur dalam portofolio kontrak DGIK meningkat signifikan. Kondisi ini sejalan dengan langkah transformasi bisnis DGIK untuk meningkatkan bisnis infrastruktur, pasca kehadiran PT Global Dinamika Kencana (GDK) sebagai pengendali baru.

Nusa Konstruksi optimistis di tahun 2023 mampu menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik, meskipun dibayangi dengan perkiraan resesi global dan tekanan terhadap laju pertumbuhan ekonomi domestik.

Heru mengklaim, perseroan saat ini memiliki modal yang kuat dalam mengoptimalkan pertumbuhan ke depan. Modal itu berupa posisi neraca keuangan yang solid, operasional yang semakin efisien, peningkatan pada segmen infrastruktur dan selesainya proses konsolidasi dan sinergi di bisnis jasa konstruksi dengan PT Dirgantara Yudha Artha.

Baca Juga: Global Dinamika Kencana jadi pengendali baru Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK)

“Tahun ini kami telah menyelesaikan proses konsolidasi yang salah satunya menghasilkan efisiensi, begitu juga dengan strategi peningkatan di bisnis infrastruktur yang sudah terlihat dari realisasi perolehan kontrak proyek infrastruktur yang signifikan. Pencapaian-pencapaian tersebut semakin memperkuat optimisme Perseroan untuk terus tumbuh ke depan”, tutup Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi