Nusa Raya bidik kontrak baru Rp 3,7 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) memandang prospek bisnis konstruksi tahun 2018 belum akan berubah banyak tahun ini. Pasalnya, tahun ini sudah mulai memasuki tahun politik.

Oleh karena itu, anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) ini tidak agresif memasang target. Perusahaan hanya mematok target kontrak baru sebesar Rp 3,7 triliun pada 2018, atau hanya naik 12% dibandingkan target tahun lalu sebesar Rp 3,3 triliun.

Dalam membidik kontrak anyar, NRCA tidak hanya mengincar proyek gedung, tetapi juga membidik kontrak dari proyek infrastruktur. " Kami akan mengincar high rise building dan infrastruktur yang memang potensial dan cocok untuk kami, " kata Veronika, Investor Relation NRCA pada KONTAN, baru-baru ini.


Veronica belum bisa membeberkan pencapaian kontrak baru sepanjang tahun lalu. Hanya saja, per akhir November, NRCA sudah mengantongi kontrak baru Rp 2,76 triliun.

Sebagian besar proyek yang didapat berasal dari gedung. Seperti apartemen Synthesis di Kemang senilai Rp 365 miliar, Rumah Sakit Mayapada Rp 227 miliar, apartemen Silktown Bintaro Rp 200 miliar, resort Dragon Labuan Bajo Rp 215 miliar, pabrik gula Mesuji Rp 150 miliar.

Kemudian, stasiun Gedung Solis Ubud, Cisauk BSD, Yogya Sumber Sari Juction Bandung, Mason Pine Hotel Padalarang, Carestar Medan, Hotel Solis Ubud Bali, Hotel dan showroom Sirkandi Surabaya serta Apsara Tower the kahyangan Solo Baru.

Di samping akan terus mengejar kontrak-kontrak baru, NRCA juga sudah mulai masuk bisnis properti. Perusahaan saat ini sedang membangun satu hotel bintang tiga di Surabaya berkapasitas 130 kamar.

Sebelumnya, Firman Armensyah Lubis, Direktur NRCA mengatakan, ke depan, pihaknya akan melakukan ekspansi properti jika peluangnya ada. Namun, saat ini perusahaan masih fokus mengembangkan hotel di Surabaya tersebut.

NRCA tertarik mengembangkan hotel karena memiliki lahan yang cukup strategis di kota Surabaya tepatnya di Jalan Darmo. "Kami kebetulan punya lahan di tengah kota. Daripada didiamkan lebih baik dikembangkan dan memberi nilai tambah bagi perusahaan, " kata Firman.

Nantinya, lanjut Firman, hotel tersebut akan dioperasikan di bawah Batiqa hotel yakni jaringan hotel yang dikembangkan oleh SSIA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini