KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan developer dan properti yang fokus di wilayahTangerang dan Kabupaten Kerawang, PT Nusantara Almazia Tbk akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebanyak-banyaknya 21% atau 461,53 juta saham dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Pada penawaran saham perdananya, Nusantara Almazia menetapkan harga penawaran Rp 200-Rp 220 per saham. Dengan harga ini, Nusantara Almazia menargetkan dana segar yang akan diperoleh Rp 92,3 miliar-Rp 101,53 miliar. Adapun PER nya 18-20 kali dan PBV di bawah 1 kali. Pada aksi korporasinya, Nusantara Almazia menggandeng Sinarmas Sekuritas sebagai pelaksana dan penjamin efek. Selain saham, Nusantara Almazia juga menerbitkan waran seri I sebagai pemanis sebanyak-banyaknya 605,99 juta dengan rasio 1.000:1.313.
Baca Juga: Usai IPO, Ini Target Bisnis Kencana Energi Lestari (KEEN) premium Direktur Utama Nusantara Almazia, Deddy Indrasetiawan mengatakan, pihaknya akan menggunakan 38,62% dana IPO untuk mengakuisisi 68% saham PT Serena Inti Sejati. "PT Serena Inti Sejati merupakan perusahaan yang bergerak sebagai pengembang properti di Kabupaten Karawang dengan fokus pengembangan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (LFPP) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)," kata Deddy dalam paparan publik, Selasa (3/9). Luas lahan Serena Inti Sejati mencapai 60 hektare dan nantinya Nusantara Almazia akan membangun perumahan Serasih Indah yang terdiri lebih dari 5.800 unit rumah FLPP dan beberapa proyek lainnya. Baca Juga: Penasihat Beijing: China sudah melakukan berbagai cara, kini semua terserah Trump Adapun Deddy menjelaskan dana segar juga akan terserap sekitar 12,51% untuk mengambil alih piutang. Sisanya sekitar 48,87% akan digunakan sebagai modal kerja dan entitas anak dalam bentuk pinjaman. Melansir laporan keuangannya, penjualan neto Nusantara Almazia per Mei 2019 turun sampai 49% year on year (yoy) dari Rp 23,94 miliar pada Mei 2018. Hal ini disebabkan karena pada periode awal tahun ini Nusantara Almazia belum meluncurkan proyek baru. Pada Juli 2019, calon emiten Bursa Efek Indonesia ini baru meluncurkan Saung Kebun. Walaupun penjualannya turun signifikan, laba perusahaan properti ini justru naik sampai 1.000% yoy dari Rp 35,16 juta menjadi Rp 3,91 miliar. Baca Juga: Jack Ma punya buku yang kerap ia bawa setiap hari, apa itu?