KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk masih berupaya menambah portofolio jalan tolnya. Salah satu proyek jalan tol yang baru yakni Bandung Intra Urban Toll Road. Ramdani Basri, Direktur Utama Nusantara Infrastructure bilang saat ini ada beberapa lagi yang sedang dalam rencana perusahaan. Sayangnya, dirinya masih enggan memaparkannya. Baca Juga: Prospek Bisnis Menara Telekomunikasi Semakin Berisi Asal tahu saja, berdasarkan catatan Kontan.co.id tahun ini emiten dengan kode saham META di Bursa Efek Indonesia ini menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 3 trilun di luar kebutuhan investasi jalan tol. Sedangkan, untuk proyek terbarunya pihaknya melalui anak usahanya, PT Margautama Nusantara (MUN) telah melakukan initial agreement bersama PT Wijaya Karya Tbk dan PT Mahkota Permata Perdana (MPP) yang merupakan anak usaha PT Summarecon Agung Tbk. Untuk proyek tersebut, Ramdani juga masih enggan buka-bukaan. "Kan baru konsorsium dan ini masih proses studi. Kalau sudah jelas baru nanti bisa dijelaskan lebih jauh," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/10). Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) mengerek tarif tolnya di Makassar Sedangkan, untuk proyek yang sedang berjalan pihaknya masih fokus untuk proyek jalan tol layang Pettarani di Makassar. Ia berharap pada Juli atau Agustus tahun depan proyek tersebut bakal rampung. Selanjutnya, untuk rencana akuisisi jalan tol lain pihaknya akan lebih mengandalkan pengalaman. "Dana akuisisi tol bisa macam-macam karena pengalaman jadi bisa dengan mengundang partner atau melalui private equity," pungkasnya.
Nusantara Infrastructure akan terus tambah portofolio jalan tol
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk masih berupaya menambah portofolio jalan tolnya. Salah satu proyek jalan tol yang baru yakni Bandung Intra Urban Toll Road. Ramdani Basri, Direktur Utama Nusantara Infrastructure bilang saat ini ada beberapa lagi yang sedang dalam rencana perusahaan. Sayangnya, dirinya masih enggan memaparkannya. Baca Juga: Prospek Bisnis Menara Telekomunikasi Semakin Berisi Asal tahu saja, berdasarkan catatan Kontan.co.id tahun ini emiten dengan kode saham META di Bursa Efek Indonesia ini menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 3 trilun di luar kebutuhan investasi jalan tol. Sedangkan, untuk proyek terbarunya pihaknya melalui anak usahanya, PT Margautama Nusantara (MUN) telah melakukan initial agreement bersama PT Wijaya Karya Tbk dan PT Mahkota Permata Perdana (MPP) yang merupakan anak usaha PT Summarecon Agung Tbk. Untuk proyek tersebut, Ramdani juga masih enggan buka-bukaan. "Kan baru konsorsium dan ini masih proses studi. Kalau sudah jelas baru nanti bisa dijelaskan lebih jauh," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/10). Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) mengerek tarif tolnya di Makassar Sedangkan, untuk proyek yang sedang berjalan pihaknya masih fokus untuk proyek jalan tol layang Pettarani di Makassar. Ia berharap pada Juli atau Agustus tahun depan proyek tersebut bakal rampung. Selanjutnya, untuk rencana akuisisi jalan tol lain pihaknya akan lebih mengandalkan pengalaman. "Dana akuisisi tol bisa macam-macam karena pengalaman jadi bisa dengan mengundang partner atau melalui private equity," pungkasnya.