Nusantara Infrastructure bidik lelang proyek jalan tol baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR berencana melelang proyek enam ruas jalan tol pada tahun ini. PT Nusantara Infrastructure Tbk ikut membidik lelang proyek tol itu.

Bisnis jalan tol memang tengah menjadi fokus perusahaan tersebut. "Ya, karena itu bidang kami, tentu kami tertarik untuk mengikuti (proses lelang)," ungkap Ramdani Basri, Direktur Utama Nusantara Infrastructure, kepada Kontan.co.id, Rabu (4/7).

Namun dia enggan menerangkan lebih lanjut mengenai proyek jalan tol yang dibidik dari enam ruas tol yang akan dilelang BPJT. Dia menambahkan, tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti lelang proyek tol BPJT.


Emiten berkode saham META di Bursa Efek Indonesia ini akan menggarap proyek jalan tol yang diprakarsai dan dicanangkan pemerintah maupun proyek tol dari yang diprakarsai swasta.  "Pengerjaan lelang dari BPJT termasuk proyek dari pemerintah," kata dia.

Salah satu proyek jalan tol yang dilelang BPJT adalah ruas tol Semarang-Demak yang sempat tertunda tahun lalu karena ada perubahan desain. Ruas jalan tol Semarang-Demak yang akan dilelang oleh BPJT memiliki panjang 27 kilometer.

Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna mengatakan, lelang ruas tol Semarang-Demak akan dilaksanakan setelah tahap prakualifikasi rampung bulan ini. "Bulan ini akan diumumkan peserta lelangnya setelah melalui pre-qualification," kata dia saat dihubungi KONTAN, Rabu lalu.

Ruas jalan tol lain yang akan dilelang adalah ruas tol Balikpapan-Penajam, jalan tol Kataraja (Kamal-Teluknaga-Rajeg), ruas tol Semanan-Balaraja serta proyek jalan tol Gedebage-Cilacap.

Herry menyebutkan, Juli ini kemungkinan akan dilaksanakan lelang dua proyek, yakni Semarang-Demak dan Balikpapan-Penajam. "Kami akan lihat siapa yang sesuai dan qualified. Dalam dua proyek pastinya ada dua pemenang, bisa perusahaan yang sama atau tidak," kata dia.

Selain proyek jalan tol, Nusantara Infrastruktur terus memantapkan ekspansi bisnisnya ke sektor energi, terutama setelah menjual bisnis menara telekomunikasinya,. Tahun ini, META menganggarkan belanja modal sekitar Rp 400 miliar untuk mendukung ekspansi bisnis energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati