Nusantara Infrastructure (META) akuisisi 80% saham PLTBm Menpawah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure tbk (META) melalui anak usahanya PT Energi lnfranusantara (El) telah mengakuisi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Mempawah berkapasitas 15 megawatt (MW). Akuisisi tersebut dilakukan pada 16 Agustus 2018 lalu.

META mengambilalih 80% sagam PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari yaitu perusahan Independent Power Producer (IPP) yang membangun PLTBm Menpawah Kalimantan Barat tersebut.

Pembangkit PLTBm pertama di Kalimantan Barat itu telah beroperasi dan diresmikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro hari ini, Senin (24/9). Peresmiannya disaksikan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dan Bupati Mempawah Gusti Ramlana.


PLTBm Siantan menggunakan bahan bakar dari energi baru terbarukan seperti cangkang kelapa saWit dan kayu, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu dan limbah pertanian lainnya.

Listrik yang dihasilkan PLTBm Siantan tersebut nantinya akan disalurkan melalui jaringan 20 kilo Volt (kV) milik PLN sepanjang 5,6 kilometer sirkuit (kms) dari titik interkoneksi Gardu Induk (GI) Siantan ke Sistem Khatulistiwa. 

Saat ini, Sistem Khatulistiwa melayani pelanggan PLN di Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Pemangkat, Sambas dan Bengkayang, dengan daya mampu rata-rata 341 MW dan beban puncak rata-rata mencapai 294 MW.

Beroperasi seiring penetapan Commercial Operating Date (COD) pada 23 April 2018, RPSL memiliki kapasitas kontrak dengan PLN sebesar 10 MW atau sebesar 70 juta kilo watt hour (kWh) per tahun.

Setelah peresmian PLTBm Siantan, META akan terus menjajaki peluang bisnis yang dapat sekaligus membantu pemerintah daerah untuk turut serta membangun infrastruktur sehingga masyarakat luas dapat menikmati dampak positif pembangunan.

"Kami berharap peresmian PLTBm di sektor energi terbarukan ini dapat menjadi permulaan bagi kami untuk terus berpartisipasi dalam mendukung percepatan infrastruktur di Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak, sekaligus mendorong berbagai pihak agar dapat berkontribusi untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di lndonesua," kata General Manager Corporate Affairs META Deden Rochmawaty dalam siaran persnya, Senin (24/9).

Sementara, Direktur Utama PT RPSL Alverno Soenardji mengatakan, potensi sumber energi terbarukan di Kalimantan terutama biomassa, sangat besar. Itu berbanding lurus dengan luasnya lahan perkebunan sawit. 

Oleh karenanya, pemanfaatan cangkang sawit dapat digunakan sebagai sumber energi untuk membangkitkan listrik yang ramah lingkungan dengan harga yang murah dan berkelanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .