KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membukukan rugi Rp 233,74 miliar di tahun 2023. Melansir keterbukaan informasi BEI, META membukukan rugi di tengah kenaikan pendapatan di sepanjang tahun lalu. Pendapatan META tercatat sebesar Rp 1,68 triliun di tahun 2023. Ini naik 20,29% dari pendapatan di tahun 2022 yang sebesar Rp 1,40 triliun. Jika dirinci, pendapatan usaha dan penjualan sebesar Rp 904,16 miliar, naik dari Rp 822,43 miliar di tahun 2022. Pendapatan konstruksi sebesar Rp 769,36 miliar di tahun lalu, naik dari Rp 563,99 miliar dari tahun 2022.
Sementara pendapatan usaha lainnya turun ke Rp 13,46 miliar di tahun lalu, dari sebelumnya di tahun 2022 sebesar Rp 15,93 miliar.
Baca Juga: Potensi Raih Rp 30 Triliun, Singaraja (SINI) Gandeng PTRO Garap Tambang Batubara Beban langsung dan beban pokok penjualan tercatat Rp 1,03 miliar per akhir 2023, naik dari Rp 821,07 miliar di akhir 2022. Alhasil, laba bruto META di akhir tahun lalu senilai Rp 651,27 miliar. Ini naik 12,03% dari Rp 581,29 miliar di akhir tahun 2022. Sayangnya, laba META harus tergerus hingga rugi akibat kenaikan beban keuangan di tahun 2023. Perseroan mencatatkan beban keuangan Rp 500,28 miliar di akhir tahun 2023, dari sebelumnya Rp 194,31 miliar di tahun 2022. Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 233,74 miliar di akhir 2023. Ini berbanding terbaik dari laba tahun 2022 sebesar Rp 72,43 miliar.
Head of Corporate Communication & CSR META, Indah D.P. Pertiwi mengatakan, rugi bersih di tahun 2023 disebabkan oleh beban bunga terkait pinjaman untuk investasi pembelian saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC). PT JJC ini mengoperasikan Jalan Layang Syeikh Mohammed bin Zayed alias Jalan Tol MBZ. Perseroan mencatatkan beban keuangan Rp 500,28 miliar di akhir tahun 2023, dari sebelumnya Rp 194,31 miliar di tahun 2022. Jika dilihat lagi, bunga pinjaman bank dan lembaga keuangan di tahun 2023 sebesar Rp 492,04 miliar, naik dari Rp 185,97 miliar di tahun sebelumnya. Terkait hal ini, META pun menyiapkan langkah untuk memperbaiki kinerja di tahun 2024. Salah satunya adalah melunasi sebagian besar utang pinjaman jangka pendek perusahaan sekitar Rp 4 miliar di akhir tahun lalu. “Sehingga, beban keuangan di tahun 2024 ini akan jauh lebih rendah dan rasio utang terhadap ekuitas akan lebih terkendali,” ujar Indah kepada Kontan, Jumat (5/4).
Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) Merugi Rp 233,74 Miliar pada Tahun 2023 Untuk pertumbuhan pendapatan, META menargetkan pertumbuhan minimal
double digit di tahun 2024. Namun, perlu dicatat bahwa laporan keuangan PT Margautama Nusantara (MUN),
sub-holding META di sektor jalan tol, sudah tidak lagi dikonsolidasikan ke kinerja Perseroan. Sehingga, akan terjadi perubahan pencatatan Laporan Keuangan dari segi akuntansi. “Namun, seluruh unit bisnis diprediksi akan tumbuh di atas 10% pada tahun 2024,” paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi