KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) optimistis kinerjanya bertumbuh tahun ini. Head of Corporate Communication & CSR PT Nusantara Infrastructure Tbk, Indah D.P. Pertiwi mengatakan, pihaknya memproyeksikan target pendapatan tahun ini naik 10% dibanding tahun lalu. “Walau pendapatan hanya tumbuh 10% namun META mengestimasi dapat memperoleh pertumbuhan laba bersih di atas 25%, hal ini dikarenakan kontribusi dari entitas asosiasi (MBZ dan JLB) diproyeksikan tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (24/2). Menurut catatan META sebelumnya, rata-rata volume lalu lintas atau trafik di Jalan Tol MBZ alias Mohamed Bin Zayed mencapai 400.000 - 500.000 kendaraan per hari. META resmi menggenggam 40% kepemilikan ruas jalan tol yang dahulu bernama Jakarta-Cikampek 2 Elevated itu setelah mengakuisisi 40% saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC).
Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) Lepas Saham di Bisnis Air, Nilai Transaksi Rp 55 M JCC sendiri merupakan anak usaha PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang mengelola Tol Layang MBZ. META mengakuisisi saham JCC melalui anak usahanya, PT Margautama Nusantara (MUN). Sementara itu, JLB atau PT Jakarta Lingkar Baratsatu merupakan entitas asosiasi META yang menjalankan aktivitas usahanya melalui pengoperasian ruas jalan tol penghubung Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan Penjaringan (kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng) dengan jalur sepanjang 9,7 km. META optimistis, bisnis jalan tol masih prospektif. Sebab, kata Indah, masih banyak target yang harus dikejar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2024. “Peluang untuk unsolicited project (proyek yang diajukan badan usaha swasta) tidak dibatasi selama memenuhi regulasi terkait,” kata Indah. Belum ketahuan berapa realisasi pendapatan META pada tahun lalu, sebab META masih menyusun laporan keuangan tahun 2022 saat tulisan ini dibuat. Laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan, pendapatan dan penjualan META mencapai Rp 602,14 miliar di sepanjang Januari-September 2022, naik 29,17% dibanding realisasi Januari-September 2021 yang berjumlah Rp 466,14 miliar. Seturut omzet yang menanjak, META mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Rp 65,56 miliar di Januari-September 2022. Jumlah tersebut melesat 422,42% dibanding realisasi Januari-September 2021 yang sebesar Rp 12,54 miliar.
Baca Juga: Nusantara Infrastructure (META) Divestasi Bisnis Pelabuhan Sebesar US$ 5,7 Juta Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat