KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman resesi ekonomi global tahun 2023 menghantui pelaku bisnis dari berbagai sektor industri, tak terkecuali sektor bisnis infrastruktur. Namun demikian, emiten infrastruktur dan pengembang jalan tol PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menanggapi ancaman resesi ekonomi dengan menetapkan pertumbuhan kinerja dua digit dalam dua tahun ke depan. Direktur Utama Nusantara Infrastructure M Ramdani Basri juga menuturkan pihaknya tidak merevisi target pendapatan tahun 2022 ini yang juga dipasang dua digit.
"Target ini akan berlanjut hingga pendapatan dan laba pada tahun depan. Sebanyak 60% sampai dengan 70% pendapatan masih akan dikontribusi dari bisnis jalan tol, dan sisanya 30% dari bisnis air dan energi," paparnya beberapa waktu lalu. Baca Juga: Proyek EBT Menjanjikan, Nusantara Infrastructure (META) Gali Bisnis Setrum Hijau Optimisme menghadapi ancaman resesi ekonomi global juga selaras dengan Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) yang mengatakan bahwa kegiatan proyek infrastruktur akan menjadi pendorong roda perekonomian masyarakat. "ATI bersama seluruh Badan Usaha Jalan Tol akan terus membangun optimisme, melakukan koordinasi dengan pemerintah maupun stakeholders lainnya serta menentukan langkah-langkah strategi yang diperlukan dalam menghadapi kondisi dan tantangan ekonomi 2023," tutur Sekretaris Jenderal ATI Kris Ade kepada Kontan, Rabu (30/11). ATI juga mencatat, hingga saat ini, total panjang ruas tol yang telah beroperasi 2578 KM di tahun 2022 dan terdapat penambahan ruas tol baru yang dioperasikan sekitar 119 KM. Untuk tahun 2023, pemerintah telah menargetkan sepanjang 397 KM diantaranya Pasuruan-Probolinggo seksi 4A, Serpong-Balaraja seksi 1B, Cimanggis-Cibitung (JORR II) seksi 2B, Kisaran-Tebing Tinggi (Indrapura) dan sebagainya. Proyek pembangunan infrastruktur konektivitas bebas hambatan ini diharapkan selesai hingga 2024 sehingga total jalan tol yang beroperasi menjadi 3500 KM. "Jika pembangunan jalan tol berjalan lancar, maka hal ini akan berkorelasi dengan mobilisasi masyarakat sehingga menjadi katalis positif bagi kenaikan volume lalu lintas dan kegiatan ekonomi," sambungnya. Lebih lanjut, dalam pengelolaan jalan tol, emiten berkode saham META ini juga telah mengelola jalan tol Tol Makassar bersama dengan PT Makassar Metro Network (MMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) di Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Tak hanya itu, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 7 Oktober 2022 resmi menyetujui rencana akuisisi 40% saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC). Pembelian saham anak usaha Jasa Marga yang mengelola ruas tol Jakarta-Cikampek Elevated Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (Tol MBZ) akan dilaksanakan oleh anak usaha META, PT Margautama Nusantara (MUN). Perseroan juga sedang mempersiapkan pembangunan Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir-Ulujami dengan panjang 21 km. Dengan mengoperasikan beberapa jalur jalan tol ini, emiten milik Salim Group tersebut percaya diri menargetkan pertumbuhan kinerja dua digit hingga 2024 mendatang. Nusantara Infrastructure juga menyiapkan alokasi dana investasi sebesar US$ 38,2 juta khusus untuk pengembangan jalan tol ke depannya. Senior Investment Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji menilai prospek bisnis yang dijalani oleh META dapat dikatakan positif. Ia menilai, setelah mengakuisisi Tol Layang MBZ dan meningkatkan mobilitas penduduk, tentu akan menambah pendapatan dan kinerja bottom line bagi Perseroan.
META Chart by TradingView