KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan Indonesia Investment Authority (INA) menjadi asa baru emiten BUMN Karya mengurangi beban keuangan. Lantaran melalui dana kekayaan negara sovereign wealth fund (SWF), BUMN memiliki kepastian divestasi aset yang berujung pada penambahan likuiditas dan ruang pencarian utang untuk ekspansi yang kembali. Seperti diketahui, pemerintah menyuntik Rp 15 triliun sebagai modal dasar INA. Pemerintah masih berencana menambah Rp 60 triliun lagi tahun ini dalam bentuk kas, aset negara, piutang pemerintah, dan saham perusahaan BUMN. Sebagai informasi, SWF merupakan perkembangan positif untuk infrastruktur, terutama dalam mengurangi masalah pendanaan. Pasalnya, SWF akan mengelola investasi pemerintah dan bekerja sama dengan investor yang menanamkan modalnya di sektor strategis, khususnya infrastruktur.
Nusantara Infrastructure (META) tertarik kerjasama dengan INA-SWF dalam pendanaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan Indonesia Investment Authority (INA) menjadi asa baru emiten BUMN Karya mengurangi beban keuangan. Lantaran melalui dana kekayaan negara sovereign wealth fund (SWF), BUMN memiliki kepastian divestasi aset yang berujung pada penambahan likuiditas dan ruang pencarian utang untuk ekspansi yang kembali. Seperti diketahui, pemerintah menyuntik Rp 15 triliun sebagai modal dasar INA. Pemerintah masih berencana menambah Rp 60 triliun lagi tahun ini dalam bentuk kas, aset negara, piutang pemerintah, dan saham perusahaan BUMN. Sebagai informasi, SWF merupakan perkembangan positif untuk infrastruktur, terutama dalam mengurangi masalah pendanaan. Pasalnya, SWF akan mengelola investasi pemerintah dan bekerja sama dengan investor yang menanamkan modalnya di sektor strategis, khususnya infrastruktur.