Nusantara Pelabuhan Handal incar IPO Rp 317 miliar



JAKARTA. Perusahaan terminal peti kemas, PT Nusantara Pelabuhan Handal akan segera melantai di bursa. Perusahaan milik taipan Garibaldi Thohir itu membidik dana segar Rp 259 miliar hingga Rp 317,2 miliar dari penawaran perdana saham alias Initial Public Offering (IPO).

Perseroan akan menerbitkan maksimal 576,8 juta saham baru atau 20,5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran saham tersebut dipatok Rp 450 hingga Rp 550 per saham.

Sekitar 93,16% saham Nusantara Pelabuhan dimiliki oleh PT Episenta Utama Investasi yang sahamnya dimiliki oleh Garibaldi Thohir. Sisanya dimiliki oleh PT Prima Permata Cakrawala.


Perusahaan itu mengoperasikan peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Perak, Surabaya. Perseroan juga memiliki area operasi di Laemchabang dan Bangkok, Thailand.

Paul Krisnadi, Direktur Utama Nusantara Pelabuhan mengatakan, sebagian besar dana IPO atau 65% akan digunakan untuk membayar utang perseroan kepada Episenta Utama sebagai pemegang saham. Sisanya sebesar 35% akan digunakan untuk modal kerja.

Perseroan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana efek. Nusantara Pelabuhan akan menjadi perusahaan pelabuhan terintegrasi pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saat ini, perseroan memiliki tiga anak usaha diantaranya, PT Mustika Alam Lestari, PT PBM Adipurusa, dan PT Parvi Indah Persada yang mengoperasikan dan mengembangkan terminal peti kemas dan kargo, termasuk memasok peralatan terminal.

Hingga Kuartal III 2016, perseroan mencetak pendapatan sebesar Rp 816 miliar, naik signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 413 miliar. Lalu, laba bersih perseroan sebesar Rp 190 miliar. "Kami perkirakan angka ini tidak terlalu banyak berubah hingga akhir tahun 2016," ujar Paul.

Di tahun ini, perseroan berharap bisa mempertahankan kenaikan pendapatan dan laba bersih sekitar 10% dari tahun lalu. Ia mengatakan, dalam lima tahun terakhir, rata-rata margin laba bersih perseroan tercatat sebesar 9,8%. Margin itu merepresentasikan rerata return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing sebesar 8,3% dan 33,4%.

Masa penawaran awal atau book building akan berlangsung dari tanggal 9 hingga 21 Februari 2017. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 6 Maret 2017. Lalu, masa penawaran umum akan berlangsung dari 7-9 Maret 2017 dan pencatatan perdana atau listing di BEI pada 16 Maret 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto