KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran, PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (
PORT) memproyeksikan pendapatan perusahaan bisa bertumbuh sebesar 5%-7% hingga akhir tahun nanti. Dengan begitu, perusahaan mengharapkan laba bersih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan pendapatan tersebut utamanya didorong oleh penyesuaian tarif petikemas domestik yang telah berjalan sejak September tahun lalu.
Corporate Secretary Nusantara Pelabuhan Handal Lina menyebutkan, kondisi bisnis perseroan di sepanjang tahun ini sebenarnya masih diderai oleh beragam tantangan. Hal itu disebabkan oleh kenaikan laju inflasi yang
menghambat laju belanja masyarakat.
“Pertumbuhan pendapatan lebih ditopang oleh penyesuaian tarif yang masih berlanjut efeknya sampai dengan akhir tahun, sementara volume petikemas masih mengalami tekanan,” ungkap Lina, kepada
Kontan.co.id, Selasa (17/10).
Baca Juga: Nusantara Pelabuhan (PORT) Catatkan Pendapatan Rp 592,71 Miliar pada Semester I 2023 Apabila merujuk laporan keuangan perusahaan, PORT berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 592,71 miliar per semester I-2023. Pendapatan ini lebih tinggi 7% dibandingkan pendapatan pada semester I-2023 yang sebesar Rp 552,40 miliar.
PORT juga berhasil membalikan keadaan, dari semula yang merugi hingga Rp 2,50 miliar menjadi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 14,19 miliar per Juni 2023.
Lina menuturkan, pertumbuhan bisnis PORT utamanya ditopang oleh meningkatnya volume di terminal petikemas internasional yang dilayani oleh anak perusahaan.
“Serta dampak dari penyesuaian tarif petikemas domestik yang efektif di pertengahan September 2022,” ujarnya.
Di tengah tantangan yang ada, PORT tetap berupaya meningkatkan efisiensi untuk menutup kenaikan biaya operasional yang terjadi akibat kenaikan laju inflasi, pergerakan kurs, serta fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM). Di samping itu, PORT juga tengah menjajaki peluang bisnis peremajaan alat dan jasa
engineering alat pelabuhan.
“Kami juga berupaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil pada alat pelabuhan dengan penjajakan alat pelabuhan system hybrid,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .