KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) mampu mencetak pertumbuhan kinerja di kuartal pertama 2022. Meski begitu, PORT belum akan agresif menggelar ekspansi di tahun ini lantaran mengantisipasi situasi makro ekonomi dan efek sentimen global. Direktur Utama Nusantara Pelabuhan Handal, Paul Krisnadi, mengamini, situasi ekonomi pada di kuartal I 2022 cukup positif. Tapi efek perang Rusia-Ukraina dan tingginya inflasi di sejumlah negara merupakan kondisi yang perlu diantisipasi. Oleh sebab itu, PORT akan lebih dulu mencermati situasi pasar dan perkembangan industri ke depan.
"Kami akan lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan ekspansi di pelabuhan-pelabuhan," kata Paul dalam paparan publik yang digelar secara virtual, Selasa (28/6). Baca Juga: Nusantara Pelabuhan (PORT) Optimistis Bisa Terus Cetak Laba di 2022 Adapun PORT memiliki tiga lini bisnis utama. Pertama, terminal operation dengan mengoperasikan terminal peti kemas di Tanjung Priok lewat anak usahanya, PT Mustika Alam Lestari (MAL) dan PT PBM Adipurasa (ADP). Selain itu, PORT juga mengoperasikan terminal peti kemas di di Laemcabhang Bangkok melalui Suksawat Terminal Company. Kedua, PORT menggarap bisnis operate & maintenance untuk mengoperasikan dan merawat alat pelabuhan. Ketiga, trading & engineering untuk berdagang alat pelabuhan dan mengerjakan modifikasi peralatan. Kedua lini bisnis ini dikerjakan oleh PT Parvi Indah Persada (PIP). Kontribusi bisnis terminal operation masih dominan dengan porsi sekitar 75% bagi pendapatan PORT. "Dari maintenance dan trading itu 20% lebih. Dari trading kecil sekali, apalagi di tahun 2021 pandemi membuat jarang sekali ada belanja modal dari pelaku industri pelabuhan," imbuh Paul. Direktur Keuangan PORT, Lina, menambahkan bahwa kenaikan throughput atau volume kontainer yang dilayani oleh MAL menjadi penopang pertumbuhan kinerja keuangan selama kuartal pertama. Throughput MAL naik dari 64 TEU di Q1-2021 menjadi 76 TEU di Q1-2022. Baca Juga: Sepanjang Kuartal I, Nusantara Pelabuhan (PORT) Kantongi Laba Rp 5,6 Miliar Pendapatan PORT pun mengalami kenaikan 4,39% secara year on year (yoy) menjadi Rp 278,69 miliar di Q1-2022. PORT juga berhasil membalikkan kinerja dari semula menderita rugi periode berjalan Rp 10,12 miliar pada kuartal I 2021 menjadi laba Rp 5,64 miliar.