KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan raksasa teknologi dan produsen chip, Nvidia dikabarkan sedang dalam proses untuk merampungkan akuisisi perancang chip ARM dari SoftBank. Mengutip artikel yang dimuat Reuters, Minggu (13/9) nilai transaksi ini bakal menembus US$ 40 miliar atau sekitar Rp 596 triliun (kurs Rp 14.900 per dolar AS). Nvidia sejatinya memang sudah berkolaborasi dengan ARM, dalam urusan lisensi teknologi. Kesepakatan ini menurut sumber Reuters, akan berbentuk tunai dan saham. Dengan pengumuman resmi akan diumumkan paling cepat pekan depan. ARM sendiri merupakan pemasok teknologi chip hampir untuk seluruh perangkat seluler seperti ponsel dan tablet, tetapi kini perusahaan ini juga berkembang untuk membuat prosesor untuk mobil, layanan pusat data, dan perangkat lainnya. Perusahaan yang berasal dari Inggris ini sejatinya tidak membuat chip. Sebaliknya, ATM melisensikan teknologinya agar seluruh pihak dapat membuat chip dengannya. Tahun lalu, Nvidia juga mengatakan chip buatannya akan bisa terkoneksi dengan prosesor dari ARM untuk pembuatan superkomputer. Hal ini memperdalam ekspansinya yang digunakan untuk membuat komputer super pintar untuk memprediksi perubahan iklim hingga membuat senjata nuklir.
Nvidia bakal beli ARM dari SoftBank senilai US$ 40 miliar
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan raksasa teknologi dan produsen chip, Nvidia dikabarkan sedang dalam proses untuk merampungkan akuisisi perancang chip ARM dari SoftBank. Mengutip artikel yang dimuat Reuters, Minggu (13/9) nilai transaksi ini bakal menembus US$ 40 miliar atau sekitar Rp 596 triliun (kurs Rp 14.900 per dolar AS). Nvidia sejatinya memang sudah berkolaborasi dengan ARM, dalam urusan lisensi teknologi. Kesepakatan ini menurut sumber Reuters, akan berbentuk tunai dan saham. Dengan pengumuman resmi akan diumumkan paling cepat pekan depan. ARM sendiri merupakan pemasok teknologi chip hampir untuk seluruh perangkat seluler seperti ponsel dan tablet, tetapi kini perusahaan ini juga berkembang untuk membuat prosesor untuk mobil, layanan pusat data, dan perangkat lainnya. Perusahaan yang berasal dari Inggris ini sejatinya tidak membuat chip. Sebaliknya, ATM melisensikan teknologinya agar seluruh pihak dapat membuat chip dengannya. Tahun lalu, Nvidia juga mengatakan chip buatannya akan bisa terkoneksi dengan prosesor dari ARM untuk pembuatan superkomputer. Hal ini memperdalam ekspansinya yang digunakan untuk membuat komputer super pintar untuk memprediksi perubahan iklim hingga membuat senjata nuklir.