Nyamuk Culex Sebabkan Radang Otak Japanese Encephalitis: Ini Gejala dan Pengobatannya



Infeksi Nyamuk Culex - Nyamuk Culex Tritaeniorhynchus adalah nyamuk yang membawa dan menyebarkan virus Japanese Encephalitis (JE) yang dapat menyebabkan radang otak.

Penularan virus ini sebenarnya hanya terjadi antara babi dan burung air/rawa saja. Manusia dapat tertular virus JE lewat gigitan dari nyamuk Culex yang terinfeksi. 

Penularan virus JE dapat terjadi sepanjang tahun, namun sering meningkat selama musim hujan dan masa pra-panen di daerah budidaya padi seperti persawahan dan irigasi.


Lantas, seperti apa gejala Japanese Encephalitis dan pengobatannya? 

Baca Juga: Kenali 5 Penyakit yang Disebabkan oleh Gigitan Nyamuk Ini

Gejala Japanase Encephalitis 

Dirangkum dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebagian besar orang yang terinfeksi virus JE tidak bergejala atau gejala tidak spesifik menyerupai flu. 

Tanda dan gejala penyakit radang otak biasanya muncul antara 4-14 hari setelah gigitan nyamuk (masa inkubasi) dengan gejala utama berupa:

  • Demam tinggi yang mendadak
  • Perubahan status mental
  • Gejala gastrointestinal
  • Sakit kepala, disertai perubahan gradual gangguan bicara dan berjalan. 
Sementara gejala awal radang otak JE pada anak antara lain:

  • Demam
  • Anak tampak rewel
  • Muntah
  • Diare
  • Kejang
JE bisa menyebabkan kematian. Angka kematian ini lebih tinggi pada anak, terutama anak berusia kurang dari 10 tahun.

Baca Juga: Lavender hingga sereh, ini 6 bahan alami pengusir nyamuk

Bila anak berhasil sembuh dari JE maka biasanya mengalami gejala sisa, antara lain: 

  • Gangguan sistem motorik (motorik halus, kelumpuhan, gerakan abnormal); 
  • Gangguan perilaku (agresif, emosi tak terkontrol, gangguan perhatian, depresi);
  • Gangguan intelektual (retardasi);
  • Gangguan fungsi saraf lain (gangguan ingatan/memori, epilepsi, kebutaan)

Pengobatan Japanese Enchepalitis

Hingga saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan JE. Tapi, setidaknya ada obat yang dapat mengurangi gejala untuk mencegah perburukan kasus. Karena itu, pencegahan, seperti pemberian vaksin dan menghindari gigitan nyamuk amat penting untuk dilakukan. 

Oleh karena itu, pentingnya melakukan vaksinasi untuk mengurangi tingkat kematian pada penyakit tersebut.

Baca Juga: Mau belajar sambil berwisata? Mampir saja ke Museum Nyamuk Pangandaran

Cara mencegah penyakit radang otak JE 

Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan:

1. Menghindari gigitan nyamuk

Menghindari gigitan nyamuk bisa dengan cara menggunakan lotion anti nyamuk, pakaian tebal atau lengan panjang dan sebisa mungkin menghindari kegiatan di malam hari di alam terbuka seperti di area pertanian di mana banyak terdapat nyamuk Culex.

2. Melakukan Vaksinasi

Vaksin JE adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit JE pada manusia. Vaksin ini terbukti efektif, aman dan sudah digunakan lebih di 12 negara. Vaksin ini sebaiknya sudah harus diberikan kepada anak umur 9 bulan.

Baca Juga: 6 Bahan alami pengusir nyamuk, mulai lavender hingga sereh

Vaksin JE di Indonesia 

Pemerintah Indonesia juga berkomitmen tinggi untuk melindungi seluruh masyarakat dari kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit-penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi, salah satunya dengan menambahkan imunisasi JE ke dalam program imunisasi rutin di wilayah endemis penyakit tersebut.

Pemberian imunisasi JE telah lebih dahulu dilaksanakan di Provinsi Bali pada tahun 2018 dan pada September lalu, pemerintah mulai pemberian imunisasi JE di seluruh Kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat.

Pemberian imunisasi JE di kedua wilayah tersebut lantaran merupakan wilayah yang tinggi kasus penyakit JE. 

Demikian penjelasan mengenai penyakit Japanese Encephalitis, gejala, pengobatan, dan cara mencegahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News