KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nyeri pada dada kiri umumnya disebabkan oleh adanya penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah jantung atau adanya gejala GERD (gastroesophageal reflux disease), yaitu suatu keadaan patologis akibat naiknya asam lambung yang mengisi suatu bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung ( esofagus) dan sampai saluran nafas. Pada kasus GERD, meski timbul rasa nyeri pada dada, kondisi ini tidak berdampak bahaya pada jantung, meskipun sama-sama menimbulkan sensasi perih atau nyeri dan tekanan di dada bahkan napas terasa berat. Namun, ada beberapa hal yang membuat keduanya berbeda. Melalui bincang sehat pada aplikasi Live Instagram, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospitals Agora, dr. Gerald Toreh Sp.PD., mengatakan, perbedaan yang paling mendasar antara GERD dengan Serangan Jantung adalah Nyeri di dada akibat gerd biasanya disertai sensasi terbakar (heartburn) juga terasa lebih sakit ketika menarik napas.
Nyeri Dada Akibat Gerd dan Jantung Tersumbat, Pahami Perbedaan dan Penanganan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nyeri pada dada kiri umumnya disebabkan oleh adanya penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah jantung atau adanya gejala GERD (gastroesophageal reflux disease), yaitu suatu keadaan patologis akibat naiknya asam lambung yang mengisi suatu bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung ( esofagus) dan sampai saluran nafas. Pada kasus GERD, meski timbul rasa nyeri pada dada, kondisi ini tidak berdampak bahaya pada jantung, meskipun sama-sama menimbulkan sensasi perih atau nyeri dan tekanan di dada bahkan napas terasa berat. Namun, ada beberapa hal yang membuat keduanya berbeda. Melalui bincang sehat pada aplikasi Live Instagram, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospitals Agora, dr. Gerald Toreh Sp.PD., mengatakan, perbedaan yang paling mendasar antara GERD dengan Serangan Jantung adalah Nyeri di dada akibat gerd biasanya disertai sensasi terbakar (heartburn) juga terasa lebih sakit ketika menarik napas.