KONTAN.CO.ID - GARUT. Saat menghadiri acara pengajian bulanan di Masjid Agung Cibatu, Garut, Jawa Barat, Minggu (3/1), Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum diketahui mengendari mobil dinas bertenaga listrik, yakni Hyundai Ioniq. Bahkan, Kang Uu, biasa disapa, menyetir sendiri mobil berpelat merah bernomor D 2 tersebut. Apa kesan Wagub Jabar ini setelah menjajal Hyundai Ioniq? "Tidak ada kendala sampai saat ini dan nyaman. Saya tidak mengiklankan produk ini, ya. Tapi yang ingin kami sampaikan adalah bahwa masyarakat diimbau dari sekarang untuk bisa memiliki kendaraan listrik karena ini mobil masa depan," katanya. Menurut Uu, menggunakan mobil listrik dapat menambah kenyamanan berkendara karena tidak bising, selain kendaraan tersebut yang ramah lingkungan. Adapun mobil listrik asal Negeri Ginseng Korea ini memiliki harga terjangkau, yakni sekitar Rp 600 juta per unit. Yang terang, masyarakat juga tidak perlu khawatir karena dalam pengembangannya nanti pemerintah akan membangun infrastruktur penunjangnya seperti untuk kebutuhan isi ulang tenaga listrik dalam baterai atawa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Nyetir mobil listrik ke Garut, begini kesan Kang Uu
KONTAN.CO.ID - GARUT. Saat menghadiri acara pengajian bulanan di Masjid Agung Cibatu, Garut, Jawa Barat, Minggu (3/1), Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum diketahui mengendari mobil dinas bertenaga listrik, yakni Hyundai Ioniq. Bahkan, Kang Uu, biasa disapa, menyetir sendiri mobil berpelat merah bernomor D 2 tersebut. Apa kesan Wagub Jabar ini setelah menjajal Hyundai Ioniq? "Tidak ada kendala sampai saat ini dan nyaman. Saya tidak mengiklankan produk ini, ya. Tapi yang ingin kami sampaikan adalah bahwa masyarakat diimbau dari sekarang untuk bisa memiliki kendaraan listrik karena ini mobil masa depan," katanya. Menurut Uu, menggunakan mobil listrik dapat menambah kenyamanan berkendara karena tidak bising, selain kendaraan tersebut yang ramah lingkungan. Adapun mobil listrik asal Negeri Ginseng Korea ini memiliki harga terjangkau, yakni sekitar Rp 600 juta per unit. Yang terang, masyarakat juga tidak perlu khawatir karena dalam pengembangannya nanti pemerintah akan membangun infrastruktur penunjangnya seperti untuk kebutuhan isi ulang tenaga listrik dalam baterai atawa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).