Obama dan Partai Republik saling tuduh penyebab krisis



WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama dan lawannya dari Partai Republik, John Boehner, saling tuding atas krisis utang nasional Amerika Serikat.

Ketika tampil dalam siaran langsung di televisi, Senin malam (25/07) waktu Amerika, Obama mengatakan bahwa ekonomi Amerika akan mengalami masalah serius jika kesepakatan tidak dicapai mengenai batas utang sebelum tenggat waktu, Selasa 2 Agustus.

Jika kesepakatan belum juga tercapai hingga batas waktu itu, pemerintah AS tidak akan bisa membayar utang-utangnya.


Presiden Obama menuding sebagian kalangan politisi Partai Republik menghalangi penyelesaian berimbang dengan hanya menghendaki pemangkasan anggaran dan menolak kenaikan pajak.

Beberapa menit kemudian, John Boehner menanggapi pernyataan Obama dengan mengeluarkan pernyataan yang juga disiarkan di televisi.

Boehner mengatakan Obama menginginkan kebijakan anggaran tanpa batas (blank cheque), namun tidak akan mendapatkan yang dia inginkan.

Amerika terancam gagal bayar utang atau default jika politisi Demokrat dan Republik tidak mencapai kata sepakat mengenai kenaikan plafon utang pemerintah selambat-lambatnya 2 Agustus.

Pemerintah federal AS mengalami defisit anggaran hingga di atas US$1,5 triliun tahun ini, dan hutang nasional senilai US$ 14,3 triliun.

Editor: