Obama Larang Pengeboran Baru di Lepas Pantai



NEW YORK. Presiden Amerika Serikat Barrack Obama melarang pengeboran baru di lepas pantai hingga enam bulan ke depan. Larangan ini merupakan tindak lanjut dari investigasi kasus kebocoran minyak di ladang milik BP Plc di Teluk Meksiko. Larangan ini diperkirakan akan meningkatkan angka pengangguran di sektor minyak dan gas (migas).

"Moratorium ini akan memangkas 20.000 tenaga kerja di Louisiana dalam 12-18 bulan ke depan di tengah tantangan kondisi ekonomi yang demikian berat," kata Gubernur Louisiana Bobby Jindal dalam suratnya kepada Obama, Kamis (3/6). Menurut Asosiasi Industri Kelautan Nasional, setiap proyek pengeboran yang terhenti akan memangkas 1.400 tenaga kerja. Hal ini tentu menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Obama. Padahal, pada April 2010 lalu, pembayaran gaji di AS naik ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Obama yang berencana mengunjungi Louisiana, Jumat (4/6), telah mengumumkan moratorium pengeboran lepas pantai untuk memberikan waktu kepada tim yang menginvestigasi ledakan dan tenggelamnya rig pengeboran Deepwater Horizon milik BP Plc. Tragedi itu menewaskan 11 pekerja dan menumpahkan 19.000 barel minyak per hari ke laut lepas.


Moratorium ini kemungkinan bisa diperpanjang hingga lebih dari 6 bulan. Alhasil, produksi migas AS berkurang, harga komoditas energi naik, dan angka pengangguran bertambah. "Hal terakhir yang kami butuhkan adalah kebijakan publik yang menghancurkan ribuan lapangan kerja," ujar Jindal dalam sebuah pernyataan resmi.

Moratorium tersebut bakal menutup 33 rig pengeboran laut dalam di Teluk Meksiko, termasuk 22 rig yang berada di dekat Louisiana. Dalam tiga minggu ke depan, 6.000 pekerja akan kehilangan pekerjaannya dan 20.000 pekerja lainnya bakal menyusul pada akhir tahun 2010. Sekitar 161 kilometer dari wilayah pantai yang tercemar oleh tumpahan minyak tersebut menyebabkan industri perikanan AS mengalami kerugian besar.

Editor: Test Test