NEW YORK. Saham-saham Wall Street terjerambap pada hari Rabu (5/11), sehari setelah pemilihan Presiden Amerika Serikat yang memberi kemenangan pada Barack Obama. Dow Jones Industrial Average jatuh 496,3 poin atau 5,2%, dan perdagangan Rabu kemarin ditutup di level 9.129. Padahal, sehari sebelum pemilihan Presiden, Dow Jones sempat naik 3,3%. Saham-saham ini tersungkur seiring dengan mencuatnya data perlambatan perekonomian yang akan memberi tantangan baru bagi pemerintahan anyar yang akan mulai berjalan pada bulan januari 2009. Di antara angka-angka perekonomian yang muncul itu menunjukkan bahwa sektor jasa telah menyusut dengan sangat tajam di bulan Oktober. Indeks Institute for Supply Management menciut 44,4 dik bulan Oktober, dari 50,2 di bulan September. Penurunan ini terbilang paling buruk sejak 1982.Ada juga laporan dari ADP Employer Services yang menunjukkan bahwa sektor swasta menunjukkan pemangkasan karyawan paling besar sepanjang enam tahun terakhir ini. Terang saja, hal ini membikin para trader cukup cemas menghadapi munculnya laporan tingkat pengangguran pada hari Jumat besok. Selain segala kekhawatiran mengenai perekonomian, ada juga kekhawatiran tentang siapa yang bakal dipilih oleh Obama untuk menduduki jabatan sebagai menteri keuangan. Merosotnya Dow Jones kali ini dipimpin oleh saham-saham dari institusi keuangan, baik Citigroup maupun AIG yang sama-sama anjlok 14% dan Bank of America melandai 10%.Terombang-ambingnya saham ini setengahnya menuding penjualan yang sangat tipis sebagai penyebabnya, yang telah membuat pergerakan menjadi dilebih-lebihkan, terutama dalam hal harga saham.
Obama Menang, Eeeh, Dow Jones Malah Terjungkal
Oleh: Femi Adi Soempeno
Kamis, 06 November 2008 06:20 WIB
BERITA TERKAIT
Internasional
Saham-saham AS Tersungkur Menjelang Pemilihan Presiden
Internasional
Dow Jones Mumbul 2,1%
Internasional
Dow Jones Terkerek, Bursa Amerika Tersenyum Lega
Internasional
Wall Street Terus Berjuang
Internasional